Tak terasa, sudah sebulan lebih anak-anak melaksanakan KKN. Terhitung, empat hari lagi mereka sudah dapat bebas dari tugasnya itu. Anak KKN desa Gabus berencana akan membuat perayaan untuk malam perpisahan nanti. Bagaimanapun, berbaur dengan masyarakat selama satu bulan di sini, membuat mereka merasa benar-benar dianggap keluarga sendiri.
"Jun! Gue Juunn!" Jimin mengangkat tangan, memberi sinyal agar June mengoper padanya.
Dengan telaten, Junaedi melewati Donghyuk dan Taeyong yang menghalagi. Dengan tendangan yang diancang, bola itu dapat diterima baik oleh Jimin.
Sore ini, anak-anak cowok tengah bermain futsal di lapangan. Ini salah satu hal yang rutin mereka lakukan mengisi kekosongan di sore hari. Mereka membagi dua tim. Tim pertama diisi; Jaehyun, Sehun, June, Jimin dan Chanwoo yang sigap sebagai kiper. Di tim kedua diisi; Donghyuk, Eunwoo, Taeyong, dan tambahan satu pemain dari anak desa Gabus. Dengan Jungkook yang telaten sebagai kiper.
"Jae!!"
Tap
Jaehyun menggiring bola hingga tepat di depan gawang. Ancang-ancang tendangan akan dilakukan, dan...
Tak!
"GOOOL!!" anak-anak cewek memekik dan melompat saat tendangan Jaehyun menembus pertahanan gawang Jungkook. Akhirnya tim yang dikapteni Jaehyun mencetak rekor pertama di menit-menit terakhir.
Beberapa menit melanjutkan usai tendangan pemecah skor tadi, akhirnya Jungkook dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan tim lawan. Meski ada yang kalah dan menang, mereka tetap sportif untuk memberi selamat pada yang menang. Cause, dalam permainan, kalah dan memang bukan hal utama. Bersikap gentleman dengan mengakui keunggulan lawan adalah hal yang bijak dilakukan.
"Huh..huh..huh.."
Nafas ngos-ngosan para atlet disapu mendekat ke arah para bidadari yang sudah menunggui di pinggir lapangan. Tapi sayangnya bukan rupa para bidadari yang lebih menarik untuk saat ini. Tapi air mineral beserta snack yang para gadis itu bawakan lebih menggoda.
Menetralkan deru nafas yang terengah, para anak lelaki duduk meluruskan kaki seraya menyeruput minuman. Ya ampun, futsal ternyata secapek ini.
"Hyewoon sama Jisoo mana?" June berseru saat menatap hanya ada empat anak cewek yang ada.
"Beli batagor." seru Dahyun yang tengah menjadi tumpuan badan Taeyong menyadar.
"Asiik.. Bu Dokter tahu aja kita juga pengen. Tambah sayang deh..."
Tahu sendirilah siapa yang berseru? Belum genap semenit Dahyun menjawab, Jisoo dan Hyewoon sudah kembali dengan membawa banyak bungkusan batagor di tangan.
Memutar bola matanya jengah, Jisoo menyodongkan plastik itu ke Jimin untuk dibagikan ke anak-anak.
"Semuanya kebagian kecuali Jaehyun ya.."
"Eeh, kok gituu?" keluh si empu yang merasa tersahut dan merasa keberatan.
Jisoo bergidik bahu. Jaehyun masem-masem, dan anak-anak lainnya tertawa renyah. Adapula yang menghardik Si Ahmad.
"Mampus!" Donghyuk mendahului yang lain untuk mencibir. Ia memamerkan bungkusan batagor yang sudah dipegang.
"Hahaha, nanti gue sisain plastiknya, Jae. Janji." Jungkook ikut-ikutan.
Jaehyun memberikan tatapan memelas, ini tak adil kan? Orang ia yang tadi bersemangat. Kenapa malah yang tak kebagian?
"Apa? Gue gak ikhlas kalau dibagi dua ya!" tandas Taeyong saat sang kawan menatapnya dengan raut kelaparan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ex (√)
Teen FictionCewek itu beda sama Cowok! 👭 Cewek: • Mantannya temen dimusuhin mati-matian. • Antek-anteknya mantan ikut kena imbas kejengkelan. 👬Cowok: • Mantannya temen berlomba-lomba buat didapetin. • Temennya mantan ada yang bening dikit langsung sikat...