19|Liburan Para Mantan

995 170 6
                                    

"Sekalian ke luar negeri aja! Kapan lagi kita liburan bareng?"


Tak susah ditebak siapa yang mengusul. Tentu si lelaki kaya, tampan dan keren tapi minusnya berpikir pendek, memberi ide.

"Kejauhan. Gak enaklah bondong anak perawan orang jauh-jauh. Kalau cuma lo pada sih, ke bulan juga boleh." saut Mas Yoyo berupa bantahan. Jangan salah, meski sering tak tersambung ke server, ia yang paling bertanggung jawab di antara ketiga temannya yang lain.

"Bener, nanti tanggung jawabnya gede. Gak usah ngandi-ngandi deh, Tae."

"Kan gak kita apa-apain bang, cuma liburan, gak bikin dia jadi calon ibu."

"Ini nih, kalau otaknya ketinggalan di game! Susah nih modelan begini. Heh Taelien, tanggung jawab bukan cuma diambil abis lo gituin anak orang! Tapi tanggung jawab buat bikin dia selamat sampai nanti pulang dengan keadaan sehat tanpa lecet se ujung kuku. Emang susah kalau otak isinya kotor semua." Chanyeol memamerkan kemampuan mengomel sembari rap, tumben hari ini ia mendadak waras.

"Enak aja! Otak gue bersih ya! Gue kan gak ngerokok."

Apa hubungannya? Oke, berteman dengan Chanyeol dan Yunhyeong dalam waktu panjang, sepertinya bukan ide yang bagus juga.

Chanyeol menghela nafas, pengen banget dia tenggelamin kepala ini orang ke sungai, terus pas nafasnya udah satu-satu baru ditarik lagi. Udahlah salah, nyolot pula!

"Yo, lo kan dokter tuh, jelasin dong seenggaknya sistem pernapasan sama pencernaan yang terbilang cukup umum ke ini orang! Ntar, dia makan bilangnya keluar di pusar kan repot."

Baru saja Taehyung ingin menyela, suara bariton Sehun memecah perdebatan itu. Padahal Yunhyeong dengan lagak polosnya, sudah bersiap untuk menjelaskan. Beberapa detik dia sudah coba mengingat sistem pernapasan dan pencernaan yang Chanyeol minta. Tapi sayang, kinerja otaknya beberapa detik terbuang sia-sia.

"Udah. Kok kalian malah ribut? Kita kan lagi bahas rencana liburan."

Yoyo meramaikan dengan mengangkat ibu jari sembari berdiri di belakang tubuh Sehun. Seolah, ia mendukung apa yang baru saja pemuda itu katakan. Chanyeol dan Taehyung lirik-lirikan malas.

Chanyeol agak kesal dengan otak Taehyung yang mendadak tak nyambung hari ini. Mungkin dia lupa, jika begitulah yang dirasakan ketiga temannya saat Chanyeol salah server. Sedangkan Taehyung merasa kesal lantaran dianggap terlalu dangkal oleh abang tertua mereka. Hello, Taehyung tak sepolos itu ya!

"Ke puncak aja gimana? Kita bisa sewa villa, atau.... Camping kayaknya juga asik. Gimana?" Sehun memberi saran. Yoyo kembali mengangkat ibu jarinya pertanda setuju. Positif thinking aja, mungkin Yoyo lagi simulasi buat jadi tim sukses yang baik.

Seolah lupa dengan perdebatannya tadi, Chanyeol dan Taehyung mengangguk kompak.

"Boleh tuh!"

"Iya iya, kalau mau pakai villa, tempatin punya bokap gue aja. Bintang lima semua, tinggal pilih deh, berserakan soalnya."

"Nah, tinggal minta persetujuan para cewek."

***

Beberapa hari setelah usulan untuk berlibur ke puncak disetujui, hari ini delapan orang itu on the way menuju puncak. Mereka memilih untuk menyewa bis plus jasa supir. Katanya biar lebih asik dan gak pengap. Kalau mau jomloan duduk sendiri sambil selonjoran juga bisa.

"Naik naik ke puncak gunung, tinggi tinggi sekali. Kiri kanan, ku lihat saja banyak pohon kelapaa.. Kiri kanan, ku lihat saja banyak pohon kelapaa.."

The Ex (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang