"Interesting." komentar Rian.
Angga hanya tersenyum seadanya mendengar komentar temannya itu.
"Jadi, lo udah ngaku ke dia sapa lo itu?" tanya Rian lagi.
Angga meletakkan cangkir kopinya sambil menatap sahabatnya itu. "Nggak lah. Gue suka liat ekspresi dia." jawab Angga. Wajah Sandrina yang terlihat linglung sekaligus kesal sore tadi seketika terputar jelas di memorinya. Angga menunduk menahan senyum di wajahnya.
"Kenapa? Keliatan imut?"
Angga menggeleng. "Keliatan seksi, Bro."
Rian tertawa kencang mendengar pengakuannya sementara ia hanya tersenyum lalu menyeruput espresso miliknya. "Waah... cabul lo? Orang kesel malah keliatan seksi di mata lo."
Angga mengangkat bahunya masih dengan senyum mengembang. Membayangkan Sandrina benar-benar bisa membuatnya mengkhayalkan hal-hal yang tidak seharusnya memang. Ia menggeleng pelan berusaha menepis pikiran kotor yang mulai merayap di otaknya.
"Kenapa? Otak lo mikir yang 'Iya-iya' sama dia."
"Sialan lo. Jaga tuh mulut. Cuman gue yang boleh ngomong gitu soal dia."
Rian kembali tertawa kencang. "Gue penasaran. Kayak apa dia sekarang? Berubah nggak dia. Tiap maen sama Dimas, jarang banget gue ketemu Sandrina. Terakhir ketemu pas dia mau ujian ke SMA apa ya? Gue lupa. Dan itu udah keliatan manisnya sih."
"Dia punya gue."
"Yeey, nyantai aja kali." Rian memajukan tubuhnya. "Muka lo seberubah apa sampe dia nggak ngenalin lo atau emang dulu dia sama sekali nggak notice kalo lo itu exist."
"Nggak liat apa muka gue seganteng ini sekarang. Badan gue secakep gini. Dulu kan gue kusem, dekil, proses diet pula. Jadi pasti berubah lah."
Rian tertawa terbahak-bahak. "Bukan karena kalah pamor sama Radit ya?"
"Anjir! Sialan lo."
Rian makin tertawa puas. "Btw, apakabar ya tuh anak. Lo masih kontak sama dia?"
"Seharusnya lo yang lebih tau. Lo kan yang masih kontak sama dia."
Rian menepuk lengannya keras. "Masih sakit ati lo."
"Lo pikir gue ABG labil!" sahutnya ketus.
"Temperamen lo juga sekarang berubah. Mentang-mentang gantengan dikit dari gue, sok-sokan berlagak cool."
Angga mendengkus, menahan senyum mendengar celotehan Rian.
"Trus trus ceritain lagi soal Sandrina. Seriusan, gue penasaran ... kok bisa dia nggak inget lo sama sekali."
"Tenang aja. Gue bakal bikin otak sama badan dia inget gue. Cuman gue."
Rian menggeleng sembari tersenyum lebar.
"Ceritain ke gue kalo lo berhasil."
"Enak aja. Kesenengan itu cuman buat gue."
Lanjut gak niih?
Ada yg belom follow aku di Karyakarsa
Follow yuks, akunku di @AzrinDeBtw, ada yg bisa nebak hubungan masa lalu mereka?
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Seducing My Boss?
RomanceMeet Sandrina's boss dear readers.. Anggara Asta Maheswara. Manajer yang selalu melihat Sandrina dengan mata nafsu. Yah, tidak berlebihan bila Sandrina mengatakannya demikian. Bagaimana tidak? Setiap ada kesempatan, setiap ada celah pak Angga akan m...