Chapter XIV

1.1K 214 48
                                    

"Selamat pagi," sapa sang pelatih di hadapan Yohan dan Hangyul yang kini telah berdiri berdampingan dalam ruang latihan. Namun pelatih itu tidak terlihat sendirian, di sampingnya terdapat seorang pemuda tinggi bertubuh tegap yang sedang tersenyum.

"Pagi, ssaem!" jawab Yohan dan Hangyul lantang. Mereka berdiri dengan tegap, sudah sepenuhnya siap untuk menerima latihan mereka hari itu.

Sang pelatih menganggukkan kepalanya lalu tersenyum. Ia menepuk pundak pemuda di sampingnya beberapa kali sebelum melihat lurus pada Yohan dan Hangyul, "berhubung ini kelas khusus dan jadwal latihan kalian akan intens, saya memutuskan untuk tidak melatih sendirian. Saya membawa asisten yang akan membantu saya selama proses latihan," jelas pemuda itu yang disambut anggukkan afirmatif dari Yohan dan Hangyul. Sang pelatih pun kembali menepuk pundak sang pemuda, "coba perkenalkan dulu dirimu, nak."

Pemuda bertubuh tegap itu menganggukkan kepalanya dan menatap Yohan dan Yuvin ramah, "perkenalkan, nama saya Song Yuvin selaku asisten pelatih kelas khusus. Saya dengar kalian berdua berumur 20 tahun, jadi kalian bisa memanggil saya dengan Yuvin hyung saja biar lebih akrab."

"Baik, hyung!" Yohan dan Hangyul kembali merespon berbarengan, bahkan dengan kata-kata yang persis sama. Mereka sontak memandang satu sama lain sebelum akhirnya menunduk dan berusaha menahan tawa mereka.

"Baiklah kalau begitu," ujar sang pelatih mengembalikan konsentrasi mereka, "mari kita mulai latihannya sekarang."

Pada kenyataannya setelah latihan berlangsung, Yohan dan Hangyul dilatih secara terpisah. Hal ini mungkin karena Hangyul memiliki tujuan yang lebih sulit dan pasti yaitu lulus dalam tes beasiswa, sedangkan Yohan menjalankan latihannya seperti biasa meskipun dalam tingkat tinggi. Orang yang melatih mereka pun berbeda. Dikarenakan pelatihan Hangyul harus lebih keras dan sulit, maka ia ditangani langsung oleh sang pelatih sedangkan Yohan kini sedang ditangani oleh sang asisten pelatih.

"Nah begitu! Benar, benar. Kau memang hebat, Yohan ah," suara lantang Yuvin membuat Hangyul yang masih melakukan pemanasan sontak menoleh padanya dan Yohan yang tengah berlatih tak jauh dari mereka. Alisnya sedikit bertaut saat ia melihat Yuvin mengusak surai Yohan sambil tertawa yang disambut dengan tawa Yohan pula. Perasaan aneh tiba-tiba bisa Hangyul rasakan di dalam dadanya.

"Fokus, Hangyul!" hardikan lantang pelatih sedikit membuat Hangyul terkejut. Ia pun menganggukkan kepalanya dan kembali fokus melakukan pemanasannya.

Dikarenakan Hangyul sudah lama tidak melakukan Taekwondo, hari ini pelatih menjadwalkan khusus baginya untuk melakukan pemanasan. Hal ini dilakukan agar tubuhnya dapat kembali lentur dalam melakukan Taekwondo tanpa menimbulkan cedera kembali. Berbeda dengan Yohan yang terus melakukan Taekwondo dalam hidupnya sehingga ia hanya perlu pemanasan sebentar sebelum melanjutkan latihannya.

Latihan pun kembali dilanjutkan. Meskipun berada di ruangan yang sama, namun saat ini mereka terasa seperti berada di dunia yang berbeda. Hangyul memfokuskan dirinya pada setiap arahan pelatih pada sisi kanan ruangan sedangkan Yohan memfokuskan dirinya pada arahan Yuvin pada sisi kiri ruangan. Pujian demi pujian kini terdengar bersautan dari mulut pelatih dan mulut Yuvin.

Latihan mereka berjalan cukup lama. Saat tiba waktunya istirahat, Hangyul segera menepi untuk mengambil botol minum di tasnya. Sembari meneguk minumnya, netranya kini melirik sesi latihan Yohan dan Yuvin yang terlihat sudah berhenti pula. Pasti saatnya istirahat untuk mereka juga.

"Aku rasa latihan hari ini cukup sampai di sini, kau sudah sangat hebat, Yohan ah," ujar Yuvin dengan suara keras.

"Ah benarkah? Terima kasih hyung!" Yohan tersenyum sumringah dan membungkukkan badannya berterima kasih. Yuvin mengambil kesempatan itu untuk kembali mengusak rambutnya gemas sambil tersenyum.

It's A Lot More Than A Taekwondo • YohangyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang