♡16.Membuka Hati.

311 111 18
                                    

Maaf kalo ada yang typo :" enjoy is reading 😘

♡♡♡

“Sayang gue ke lo itu gak main main, Ziie!!!” pekik gadis itu.

Shafa,

Shafa menangis terisak kencang dikamarnya, mengunci diri sendiri dan tidak mau keluar sekalipun Ziie yang memohon,  tapi itu tidak akan terjadi kan?

“Gue mohon!! lo balas cinta gue Ziie!!” pekik kembali Shafa yang melempar lemparkan bantal kelantai dengan kesalnya.

Frustasi, itu satu kata untuk Shafa sekarang, dirinya butuh Ziie tapi Ziie membutuhkan Zia..

Dilain waktu Ziie masih didepan gerbang gadis malang itu, ia masih tak tau harus bagaimana kepada Shafa, dan ia memutuskan masuk kedalam rumah bercat putih itu.

Ting Tong~

Wanita paruh baya itu membuka pintu dengan wajah murung, dan membulatkan matanya melihat pria idaman anaknya.

“Tante, aku mau ketemu Shafa..” cerca Ziie sopan.

“Masuk saja, Shafa lagi dikamar.. ketuk saja..” jawab Finan-ibu Shafa.

Ziie melangkah kakinya ditangga dan sekarang dirinya sudah didepan pintu kamar gadis tersebut.

Tuk

Tuk

Tuk.

Ziie mengetuk pintu itu tiga kali, sama sekali tidak ada jawaban dari gadis itu, hanya ada teriakan keras diselingi isakkan.

“Gue mohon Ziie!”

“Balas cinta gue buat lo!”

“Ia, gue akan balas cinta lo Shafa,” jawab Ziie dibelakang pintu kamar Shafa.

Shafa mematung, sontak ia membulatkan matanya ia memberanikan melangkahkan kakinya turun dari ranjang, masih enggan untuk membuka pintu kamarnya.

Kret~

Shafa membulatkan matanya, terlalu kaget melihat Ziie didepan kamarnya dan refleks Ziie memeluknya.

Baru pertama kali Ziie duluan yang memeluknya.

Shafa mematung, masih enggan untuk membalas pelukan hangat dari Ziie, dirinya tidak mau tersakiti lagi sekarang.

“Gue akan balas cinta lo, Shafa..”

Shafa menangis tersedu-sedu dirinya kalut sekarang, ia takut Ziie terpaksa mencintainya.. ia takut.. ia takut membohongi dirinya sendiri bahwa Ziie itu tidak cinta padanya..

“Gue akan berusaha buka hati gue untuk lo, Shafa..”

Shafa menangis kencang, dirinya terenyuh mendengar kata kata Ziie yang penuh arti, Ziie masih memeluknya dan Shafa tak kunjung membalas pelukannya, ia masih mencerna kejadian tadi.

Ziie melepaskan pelukannya dan mensejajarkan wajahnya di wajahnya Shafa, dan ia menghapus bercak air bening yang terus mengalir dan mencium kening Shafa.

“Gue akan balas cinta lo..”

♡♡♡

“Lagi apa?”

“Engak ada urusannya sama lo!”

“Ih, jangan judes gitu atuh..”

“Bodoamat!” jawab Iri sensi.

“Ih, besok kasih jawabannya yah..” ucap Tirta disambungan.

“Gue belum siap..” jawab Iri sekarang sedikit melembut.

“Kenapa?”

“Yah kan tadi gue udah bilang, gue belum siap! masih gak ngerti aja ini bocah!” umpat Iri kesal setengah mati.

“Yaudah, kamu mau apa? buat kamu bisa percaya aku ini bener bener cinta sama kamu.. bukan sekedar tantangan gara gara permainan..” mohon Tirta disambungan.

“Terserah lo, gue tunggu besok.” ucap Iri.

“Gi—”

“Tut..Tut..Tut..”

Sambung dimatikan disebelah pihak, Tirta mendengus susah juga melawan bidadari yang satu ini, bidadarinya sok jual mahal sekali, turunin aja jadi dua rebu!

Iri membantingkan tubuhnya diranjang hitamnya dan melemparkan benda persegi itu kesembarang arah, ia membuang nafas.. ia lelah.

“Gue masih engak tau isi hati gue ke Tirta.” ucap Iri melembut.

I love it when you call me senorita
i wish i could preted i don't need ya..
But every touch is ooh la la la
It's true la la la..

Nada dering handphone Iri berbunyi nyaring menampilkan seseorang menelepon dan iri mendengus kesal setengah mati.

ORANG GESREK—CALLING

“APAAN LAGI?!” gas Iri ditelepon.

“Aku mau nanya kamu namain kontak aku dikamu apa sih? ada love love—nya gak?” tanya Tirta disambungan.

“Gue namain lo orang gesrek, mau apa? engak ada love love!” jawabnya tidak santai.

“Yaela, aku namain kamu bidadari pake love love tau..” lirih Tirta kecewa.

Iri kaget, apakah dirinya sudah keterlaluan sekarang? ia takut sekarang.

Sorry,”

“Untuk?” tanya polos Tirta.

“Yah, sorry aja.. yaudah gue matiin gue mau tidur!” ketus Iri.

“Ih tar—”

“Tut..Tut..Tut..”

Tirta melempar benda persegi panjang itu dengan pasrah, dirinya putus asa sekarang.

“Liat aja besok, gue cium lo!” pekik Tirta dengan senyum jahat nya.

Tring~

Handphone Iri kembali berbunyi, sekarang notifikasi—nya bukan ada yang menelepon tapi ada pesan.

Ia membuka dan sedang menahan amarahnya agar tidak meluap luapan sekarang, lihat siapa yang mengirimnya pesan!

Orang gesrek

Orang gesrekTuh gue kurang setia apa lagi coba?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orang gesrek
Tuh gue kurang setia apa lagi coba?

Iri mendengus, malas mendengar kata kata lebay, dari Tirta dan sekarang jarinya sedang sibuk menari balet diatas layar gadget—nya.

Iri Azzalia
Terserah lu aja!

♡♡♡

Yah,Tirta gimana sih!liat tuh Iri—nya gambek!

Mau lanjut?vote n comment!

ZIA-IE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang