♡45.Tanggal Merah.

114 9 5
                                    

Shafa Gardigani
Ziie gue ke SMA besok..

Ziie
Oke..

Kak Shafa
Hallo imut!!

Zia
Iya kenapa kak?

Kak Shafa
Gue besok ke SMA yah!

Zia
Siap! Hati hati kak

Kak Shafa
Pengen ketemu si imut ini nih :'(

Zia
Kan besok :'))

Kak Shafa
Yaudah

Dadah Zia!!

Zia
Dah kak!

♡♡♡

Zia masih bersiap siap,orang tuanya masih menanyakan kenapa Zia bernafas menggunakan mulut? tapi Zia masih belum memberitahukannya.

“Zia, ayah antar yah..” ucap ayah Zia.

Zia mengganguk. “Iya yah, makasih..” ucap Zia yang sedang menalikan sepatunya.

Zia naik kedalam mobil pajero sport milik ayahnya dan membelah kota Bandung yang dingin.

Hari ini memang tanggal merah,jadi maklumi saja jika Kak Shafa ke sma Zia karena sma mereka yang tidak libur.

Zia membuka pintu, “As—”

“ZIA HUE!!! GUE KANGEN!!” ucap Shafa memeluk Zia.

Zia membalas pelukan Shafa, “Kak Shafa, Zia kangen..” ucap Zia.

Shafa melonggarkan pelukannya, “Zia kekantin yuk! Gue yang teraktir!”

“Wah itu Shafa?”

“Kok Shafa bisa ada disini?”

“Kan SMA Kartika emang libur, SMA Angkasa aja yang beda sendiri pengen dipuji haha..”

“Kak Shafa udah move on belum yah dari kak Ziie? Haha..”

“Oia Zia, apa kabar hubungan lo sama Ziie?” tanya Shafa.

Zia tersenyum miris, “Udah putus kak dua hari yang lalu..” ucap Zia.

“Lho kenapa? apa ada orang ketiga?” tanya Shafa.

Zia mengganguk, “Kak Shafa tau yang namanya Jelita?” tanya Zia.

Shafa sedang berfikir sebentar dan menjawab. “Tau, orangnya pindahan tapi sebelum angkatan kamu masuk.” ucap Shafa.

Zia mengganguk, “Iya kak, dia yang udah b—”

“Oh si cabe itu yang ngerusakin hubungan lo?! Ayok baku hantam aja sama gue!” ucap Shafa sambil berdiri dan mengangkat ngangkat lengan baju yang panjangnya.

Zia terkekeh ia senang masih ada Shafa yang selalu menjadi prisainya.

“Udah kak enggak usah diladenin orang yang kayak gitu.” ucap Zia tersenyum.

Shafa kembali duduk dan menepuk tangannya, pelayan mie ayam bakso itu menghampiri Shafa.

“Mang Bakrau mau beli mie ayam dua yang satu enggak pake sayur yah bep!” sambil mengedipkan sebelah matanya.

“Tunggu, ini teh neng Shafa?” tanya Mang Bakrau.

Shafa mengganguk. Mang Bakrau lalu berhambur ke pelukan Shafa, Shafa membalas pelukan Mang Bakrau.

“Ya Allah neng! Mang Rau kesepian banget tanpa neng Shafa!” ucap Mang Bakrau.

Shafa mengganguk. Lalu mengedipkan sebelah matanya lagi. “Siap diskon 20% lah!” ucap Mang Bakrau.

“Nah gitu dong mang! Kan jadi enak!”

♡♡♡

“Ini tuh surga dunia Zi!” ucap Shafa.

Zia mengganguk setuju.

Siluet Ziie muncul didepan mereka, Shafa melaimbakan tangannya. “Sini?”

Ziie pergi ke sana sambil tangannya digenggam oleh Jelita tapi tidak Ziie balas.

Shafa memeluk Ziie membuat Jelita tersentak dengan terpaksa melepaskan genggamannya.

“Gue seneng liat lo nyakitin adek gemes gue Ziie.” sambil tersenyum menyeret Ziie untuk duduk.

Sedangkan Jelita masih diam tak bergerak,ia ingat siapa yang tadi memeluk Ziie itu adalah Sh—

“Heh lo cabe! Duduk sini!”

♡♡♡

Kak Shafa! Kak Shafa!

Ayo kita vote oy!! Tinggalkan kenangan untuk part ini dengan cara votted okeee!

ZIA-IE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang