♡32.Masa Lalu Tirta.

222 75 20
                                    

Pak Jono masuk ke kelas Ziie, mengedarkan kertas buram yang menyuruh siswa siswi mengisi biodatanya.

“Ziie!!” panggil Tirta, yah Ziie masih sekelas dengan simiring Tirta, tapi anehnya Ziie itu pintar tapi kenapa ia masuk kedalam kelas IPS 5? sedangkan Adit masuk kelas IPS 3 yang termasuk kelas unggulan? Ini sungguh diluar nalar!

“Lo mau kuliah apa kerja Ziie?” tanya Tirta penasaran.

“Gue?” tanya Ziie menunjuk dirinya sendiri, “Gue mau kuliah di America.” ucap Ziie.

“Eh buset!” Tirta menoyor keras kepala Ziie sampai Ziie meringis, “Apa daya gue sebagai abwang toib!” ucap Tirta agak agak.

“Apasih lo!” Ziie menepis tangan Tirta, “Lo mau kuliah dimana?” tanya Ziie.

Tirta menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, “Kayanya gue mau kuliah di ITB.” ucapan Tirta membuat buku paket Ziie jatuh beruntun,ia sangat shock.

“LO SERIUS?” tanya semua siswa kelas XII IPS 5 dengan kompaknya.

“Ya ela kalian segitunya meremehkan gue hah?” tanya Tirta.

“YAH IA LAH!” jawab semua siswa kelas.

Tirta menepuk dahinya kesal, “Terserah lu pada dah!! yang penting gue punya Iri!!” ucap Tirta kesal sambil menggerutu sendiri diujung kelas.

Gelak tawa semua penjuru kelas terndengar mereka tidak bermaksud untuk mengejek Tirta.

“YA MAAP!!” ucap kompak siswa siswi sambil melanjutkan gelak tawanya yang ngakak.

♡♡♡

Treng~

Suara bel istirahat berbunyi nyaring membuat kelas XII IPS 5 berteriak teriak heboh.

Tirta yang paling terakhir mengisi biodatanya karena bingung ia akan menulis nama ibunya yang mana.

Sedangkan bapaknya itu suka sekali meminang wanita. Terbilang Tirta mempunyai enam buah ibu.

Tapi untungnya kata kata 'buah tidak jauh dari pohonnya' itu tidak menurun sama sekali kepada Tirta malahan Tirta seseorang yang setia kepada satu gadis. Yah contoh saja kepada Iri bukan?

“Kesel banget gue!” ucap Tirta.

Why?” tanya Iri.

“Mamah gue kebanyakkan jadi gue bingung.”

Ukhukk!! Ukhukk!!

Tirta menepuk nepuk punggung Iri pelan, pacarnya tersedak.

Iri melihat Tirta horor, “Mamah kamu berapa emang?” tanya Iri penasaran.

“Enam.” Tirta menghela nafas.

Iri cengo, baru menemukan bapak bapak yang gencar untuk menikah! Ya Allah maafkan Iri yang telah menjolimi bapak mertua sendiri. Iri khilaf.

“Jadi kamu nulis mamah yang keberapa?” tanya Iri.

Tirta melihat lurus kearah stand stand kantin dengan nanar, “Sesuai akta kelahiran walaupun mamah kandung gue udah meninggal.” ucap Tirta, sekarang topik mereka mulai sensitif.

“Gue sayang banget sama mamah kandung gue,” ucap Tirta sambil menggenggam tangan Iri erat berusaha menyalurkan rasa sakitnya. “Mama gue meninggal karena papah gue selingkuh dan mamah gantung diri.” ucap Tirta parau sekarang.

Iri melihat air wajah Tirta yang berganti cepat, tatapannya sendu sekarang.

“Makannya gue selalu bersumpah kalau gue menikah nanti gue akan langsung nutup hati gue dan mata gue untuk melihat perempuan perempuan lain. Gue enggak mau mamah kecewa disana.” ucap Tirta serius.

Mata Iri sudah penuh dengan bulir bulir bening yang bersiap turun kapan saja ia makin tambah sayang kepada Tirta.

“Gue akan selalu jaga kamu sayang..” air mata Iri langsung jatuh mendengar itu hatinya tersentuh lalu memeluk cowok itu.

“Aku juga..”

♡♡♡

Sedih ane

Vote yah,itu satu satunya cara kalau kalian suka dengan karya ku

Belajarlah menghargai dan Anda akan dihargai

ZIA-IE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang