♡PROLOG

1.9K 255 205
                                    

 

Skeatboard warna hitam dengan tulisan 'sejati' berwarna putih diselingi oleh merah muda dan tulisan yang indah.

Dinaiki oleh siswa angkatan sebelas dengan santainya menjalankan skeatboard hitamnya dengan telinga yang dipasang earphone putih diselingi garis berwarna biru dan merah yang berlawanan, dan jika dipandang akan terasa pusing.

Seolah olah ia sedang tidak diatas skeatboard ia dengan santainya menghirup udara pagi ini dengan ceria dan tas berwarna coklat yang dipakai satu.

Bruk!

Sorry saya engak sengaja.” jelas seorang siswi menabraknya.

“Gak apa apa.” jawab datar khas milik Ziie Artha Hendrawan.

Siluet siswi yang berambut panjang hitam dengan poni yang dikedepankan dan terkesan imut. Ziie melihat siswi yang semakin jauh dari pandangannya. Ziie mengambil skeatboard dan menaikinya kembali tanpa menanggapi insiden tadi.

Sekarang hari MOS untuk para kelas sepuluh yang akan menguatkan mental mereka dengan mendengarkan peraturan yang menjengkelkan berserta sansinya tidak terkecuali gadis yang tadi menabraknya.

“Ziie!” teriak seseorang siswa dibelakang tubuh tegap milik Ziie. Ziie menoleh dan memberhentikan skeatboardnya, ternyata sahabat akrabnya yang menyapanya.

“Lo mau ikut nyiksa adik kelas gak?” namanya Tirta Putrawan, ia tipe orang yang langsung to the point terhadap siapapun.

“Keji banget lo Ta,” jawab Adit Husniyah sahabat Ziie juga semasa kecil. “gue mah mau banget!lo gimana Ziie?” tambah Adit dengan meletakkan sikut nya dibahu Ziie.

“Gue? gue mah hayu hayu aja si.” jawab Ziie dengan melempar senyum miring khas miliknya yang melihatkan setengah deretan giginya yang siapapun memandang akan menyiapkan hanphone untuk memotretnya.

“Boleh mumpung Tirta OSIS nih boleh dong kita berdua ikutan nyiksa.” lanjut Adit panjang lebar dengan cengiran.

“Makannya gue tawarin juga zeyeng,” cibir Tirta mencubit pipi Adit sampai memerah dan mengaduh kesakitan “tapi harus dingin, cool dan paling penting yaitu tegas!” ucap Tirta didepan telinga Adit.

“Koplak lo sakit gendang telinga gue bego, lo! tenang aja kalau itu mah pasti jagonya Ziie dong ya gak? ya gak?” jawab Adit sambil mengoyang goyangkan bahunya dan masuk terlebih dahulu kekelas mereka.

Sekarang wali kelas mereka datang kekelas dan mendata siapa yang akan berpantisipasi mengikuti kegiatan MOS untuk angakatan kelas sepuluh yang baru disekolah mereka.

Tirta maju menghadap wali kelas mereka dan mengajukan sahabat akrab mereka agar membina kelas sepuluh tapi disini bukannya membina melainkan 'menyiksa' angakatan kelas sepuluh.

“Jadi sudah sepakat yah dikelas ini yang akan membina kelas sepuluh yaitu,” jelas Bu Lina sedikit mengulur waktu untuk mengambil selembar kertas kecil dimejanya.

“Ziie Artha Hendrawan, Adit Husniyah dan Tirta Putrawan. Yang lain silahkan kerjakan fisika halaman 21 sampai 24 ya!” titah Bu Lina sambil menulis dipapan tulis berwarna putih dengan spidol berwarna hitam legam.

Ziie, Tirta dan Adit berjalan beriringan yang berusaha cool tapi hasilnya nihil hanya Ziie yang bisa cool, cuek, jutek, judes dan tegas. Tirta menghela nafas berat dengan mengusap wajahnya kasar, mereka hampir sampai di aula sekolah mereka.

“Okeh semuanya! mohon perhatiannya. Untuk kelas sepuluh silahkan baris dengan rapi dan untuk yang membina silahkan berjejer didepan kelas sepuluh, terimakasih!” terang ketua OSIS yaitu Shafa Gardigani.

Ziie berdiri pas dihadapan seorang gadis yang sliuetnya mirip gadis yang menabraknya dan tebakkannya ternyata benar.

“Lo yang tadi nabrak gue kan?” tanya Ziie dengan datar dan menaikkan sebelah alis kanannya.

Gadis itu menoleh sebelum menjawab,

“Ia kak,saya yang tadi nabrak kaka maaf yah.Saya engak sengaja.”

                               ♡♡♡

     
        Seru?maapkan kalo acak acakkan,soalnya baru bikin nih,karya pertama.

       Sorry juga masih pendek-pendek wkwkwk,maklumin yah gusy.Okeh semoga enjoy aja buat kedepannya jan lupa vote sama comment yang banyak yang kalian mau♡.

ZIA-IE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang