♡17.Mulai Menganggap.

277 104 12
                                    

Maaf kalo ada yang typo :" enjoy is reading 😘

♡♡♡

Motor Ninja biru sudah nongkrong manis didepan rumah Zia, yah.. siapa lagi yang paling misquen dari sahabat sahabatnya ini, yah pasti Adit! dirinya terlalu menghemat!

“Buat gue nikah, jadi gue gak ngeberatin orang tua..” katanya.. selalu begitu alasannya, Adit.

Tuk

Tuk

Tuk!

Adit mengetuk pintu rumah Zia, dan seorang yang ia ingin cari membuka pintu rumahnya dengan senyum yang mengembang.

“Adit! haiii! selamat pagi!” ucapnya berbondong bondong.

“Pagi juga.. yuk kesekolah! dua puluh menit lagi telat lho!” ingat Adit.

“Okeh! aku ambil tas dulu yah..” ucap Zia yang langsung cabut tidak menunggu Adit membalas perkataannya.

Adit tersenyum sumringah, ia langsung menuju motornya.. lalu ia memanaskan kendaraan kesayangannya.

“Yuk!” ajak Zia yang sudah siap dengan senyum yang mengembang menghias paras cantiknya.

Adit tidak menjawab ia langsung menyengir kuda, dan Zia hanya bisa mengernyit.

“Kenapa? kok mesem mesem?” tanya Zia.

“Aku lupa bawa helm lagi.. pikun emang hehe..” Adit menyengir garing, sementara Zia menggeleng geleng cepat.

“Gapapa kok! malahan aku mau nikmatin udara pagi..” jawab Zia semangat dan langsung menaiki motor tinggi itu.

♡♡♡

Ziie membawa mobilnya menuju rumah pacar barunya, ia sudah janji untuk membalas cinta gadis malang itu, tidak untung tidak rugi juga bagi Ziie, tapi ia tidak mau membohongi diri sendiri, jadi sekarang ia mencoba membuka hatinya untuk cewek cerewet itu.

Tet!

Klakson mobil Ziie menggelegar dihalaman rumah Shafa, dengan senang hati dan senyum yang mengembang cewek itu membuka gerbang dengan penampilan seragam lengkap dan jazz abu-abu yang khas anak OSIS.

Dahi Ziie menggambarkan kerutan kerutan tipis, kan Shafa sudah mengundurkan diri dari OSIS, tapi kenapa Shafa membawa jazz osisnya?

Shafa menaiki mobil Ziie dengan senang sepenuh hati, ia sesekali mencuri curi pandang saat Ziie menyetir, dalam hatinya, Ziie semakin tampan saat fokus kejalanan rasanya ia mau memeluknya tanpa melepasnya!

“Shafa..”

“Ziie..”

“Eh!” Shafa melihat Ziie yang sama kagetnya dengan dirinya, “kamu dulu aj—”

“Kamu aja..” potong cepat oleh Ziie.

Omggg!

Apa Ziie bilang? kamu? kamu?kamu! hati Shafa jedag-jedug sendiri dari tadi, ia menelan salivanya dengan sangat sulit.. ia begitu senang!

“Makasih udah jemput..” ucap Shafa dengan langsung melirik Ziie dengan senyum yang menawan, tapi tidak cukup mempan bagi seorang Mr.Artha.

“Sama sama, itu udah kewajiban, gue sebagai pacar kamu..”

Omggg!!

Apa yang Ziie bilang? kewajiban? sebagai pacar?! pacar?! Omg!rasanya Shafa ingin mati saja saat ini! ia benar benar salah tingkah! dan Ziie seperti men-special-kan-nya.. karena ia memanggil diri sendiri dengan sebutan gue, dan kepada Shafa kamu? omg! pasti mukanya sekarang merona gara gara perkataan bucin Ziie!

Ziie hanya tersenyum kecil, ia melihat Shafa salah tingkah dibuatnya, sekarang hatinya mulai agak berwarna.

“Sekarang bagian Ziie yang bicara, mau bicara apa?” tanya Shafa penasaran.

“Kenapa bawa jazz OSIS?” tanya Ziie datar, tapi Shafa malah senang sendiri karena Ziie cukup, tidak bukan cukup! tapi lebih dari cukup ia sudah memperhatikan Shafa.. berarti itu artinya Ziie sudah mengganggap ia sebagai pacarnya!

“Iri, bilang kekepala sekolah buat cabut keinginannya..” jawab Shafa dengan sangat senang.

“Kenapa kok bisa?” tanya Ziie.

“Engak tau.. mungkin dia mau baikkan sama aku.. toh! engak ada salahnya.. aku  mau kok maafin dia!” jawab Shafa semangat seperti seorang anak kecil.

“Okeh, semangat yah..” jawab Ziie datar.

Omg!!!

Mimpi apa dia sampai sampai Ziie bilang perkataan yang begitu manis dan berkesan untuknya.. dia.. terlalu mempesona!

♡♡♡

ZIA-IE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang