♡33.1-H.

191 70 15
                                    

Sesudah Tirta bercerita begitu, suasana canggung melanda Iri dan juga Tirta tidak ada suara dikeduanya.

“Semangat yah besok un nya..” ucap Iri.

Tirta tersenyum, “Makasih sayang..”

Iri menggangguk lalu menggenggam tangan besar Tirta dengan erat, tidak membiarkan Tirta bersedih lagi.

Sudah cukup waktu dulu ia sedih karena mamahnya.

“Iri!” panggil gadis dibelakang mereka.

Iri menoleh menemukan Zia yang sudah lari mendekat kearah Iri.

Zia memeluk Iri seperti teletubbies difilm film. “Omg! aku kangen banget sama kamu!!” ucap Zia.

Iri membalas pelukan Zia, “Sama gue juga Zia, lo sih pacaran terus!” ucap Iri.

“Ia deh biar cepet.” jawab Zia.

“Eum, kak Tirta boleh engak pinjem Iri nya dulu bentar?” tanya Zia.

Tirta menggangguk, “Sok.”

“Makasih kak Tirta..” Zia langsung menarik Iri yang bengong.

Zia menatap nanar Iri, dan matanya langsung berkaca kaca. “Ziie mau kuliah diluar negri..” ucap Zia serius. Ia menangis tersedu sedu sekarang.

Iri memeluk Zia, “Zi, gue sama Tirta mau kuliah di ITB tapi misalnya Ziie ngotot mau disana lo ikhlasin, lo bisakan LDR?” tanya Iri.

Tangis Zia semakin keras, sampai punggungnya bergetar. “Aku ketemu dia juga sehari engak bisa Ri!”

Iri menggangguk mengerti. “Tapi inget Zi, lo engak bisa mutusin harapan terbesar Ziie, memang lo pacarnya tapi, lo jangan jadi egois disini Zi..”

Zia mengangguk menghapus air matanya, "Ia Ri..” ucap Zia.

Iri memeluk Zia, “Kunci buat kita bisa bertahan itu saling mempercayai dan jangan jadi egois.”

♡♡♡

Ziie terus mempang dagu terus saja dikelas. Masih memikirkan soal kuliahnya yang terbilang jauh untuk Ziie meninggalkan Zia.

Yang dilakukan Ziie hanya berkedip dan bernafas berbeda dengan otaknya yang terus menerus terulang masalah kuliah.

Tirta yang dari tadi melihatnya merasa risih takut ada jin maung masuk ke tubuh Ziie, bagaimana? Tirta juga yang kena.

“EH WOY!” ucap Tirta.

Ziie terlonjak kaget sampai jatuh tersungkur kebawah meja. Tirta cengo melihatnya masih tidak percaya Ziie akan sekaget itu.

"Eh, maaf maaf! Lo kaget banget yah??” ucap Tirta sambil gemetar.

Tidak ada hujan tidak ada angin. Eh kebalik. Tidak ada angin tidak ada hujan. Ziie langsung duduk tidak mengucapkan sepatah katapun.

“Eh lo kesambet apaan Ziie? HELLO!!” merasa tidak dijawab ia langsung menoyor keras kepala Ziie.

Tapi lihat yang Ziie balas hanya kembali menompang dagu.

Eh lihat! Ini Ziie loh! Biasanya dia membalas berkali-kali lipat sakitnya!

Tirta yang pasrah langsung membuka buku paket berwarna orange yang bertulisan math dan langsung membaca.

“BESOK AING ULANGAN JADI HARUS NGAPALIN!” ucap Tirta menggelar.

♡♡♡

Kaget Ta! Sumpah dah!

Tinggalkan jejak! Please yee

Belajarlah menghargai dan Anda akan dihargai

ZIA-IE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang