♡34.Hari H.

174 69 17
                                    

Ziie tidak melepaskan ngenggamanya di tangan kecil Zia. Ingat. Sudah satu jam mereka begitu didepan halaman Zia.

Ziie bangkit menepis kasar tangannya Zia. Zia kaget langsung mengikuti berdiri dan malah disambut dengan tatapan tajam yang Ziie berikan.

Ziie melangkah maju, Zia mundur. Sampai Zia bertubruk dengan belakang tembok rumahnya dan Ziie mengunci Zia.

Ziie langsung memeluk Zia. Lama sangat lama. “Doain gue Zia..” ucap Ziie.

Ziie melepaskan pelukannya dan langsung menuju motornya dan berlalu.

♡♡♡

7:50 AM

“Langsung saja buka edubox nya dan langsung kerjakan.” ucap Pak Jono.

“Baik pak.” jawab semua siswa.

Tempat duduk Ziie dan Tirta jauh sekali, membuat Tirta semakin geregetan sendiri melihatnya. Dan berjanji mau belajar besok.

“Syut!” bisik Tirta didepan sana.

Ziie yang merasa terpanggil mendongak  menatap Tirta. “Hnng?”

“No 14 apa cuy!” ucap Tirta pelan.

Ziie mengernyit, bukankah soal edubox di acak yah? Memang gesrek ini orang! Mendingan kerjain dari pada melayani orang sinting!

Ziie kembali lagi ke laptop nya dan menghiraukan bisik bisikkan Tirta didepan sana, rasanya ingin menonjok kepalanya! Sumpah dah!

KELAS XII IPS 3

Terpampang jelas tulisan yang ditempel di jendela kelas XII IPS 3.

Adit sedang sibuk mengotret di kertas buram yang disediakan panitia.

Berbeda dengan Clara yang sibuk melempar lempar penghapus yang disetiap sudutnya bertulisan A B C D dan ia lempar seperti dadu dan akan memperlihatkan salah satu huruf.

Dan Clara mengisi persis dengan lemparan penghapus nya. Sungguh gesrek. Tapi ajaibnya itu yang diberikan oleh penghapus itu selalu benar! Walaupun ada satu dua saja yang salah.

Ajaib bukan? 'Clara memang is the best' kata Clara.

9:30 PM

Treng~

Suara nyaring lembut itu membuat semua mendesah panik, karena ujian akan segera dikumpulkan.

Adit yang sedari tadi sudah langsung mengambil tas ransel dan memasukkan laptopnya menunggu Clara yang terus terusan menggerutu karena 10 soal lagi yang belum ia kerjakan.

Adit mendekat, “Ingat. Ini UN bukan ulangan harian.”

Clara mendonggak lalu menggangguk, “Ia, tunggu didepan kelas yah,” ucap Clara sambil tersenyum.

Adit menggangguk. Langsung berlalu.

Kret~

Adit langsung disambut oleh Zia yang tersenyum lebar. “Hallo kak Adit! Gimana ulangannya? Lancarkan?” ucap Zia.

Adit masih dengan posisinya yang datar menatap mata Zia. “Minggir.”

Satu kalimat. Satu kata. Seribu sangat menyakitkan. Zia merunduk. Adit menyenggol bahu Zia yang lemas dan langsung berlalu.

♡♡♡

TBC!!

VOTED YAH!! KAN KALEAN BAEK!!

Belajarlah menghargai dan Anda akan dihargai

ZIA-IE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang