“Mal,” ucap Clara ditelpon.
“Apa bep?” tanya Malvin disambungan, terasa ringan seperti ia tidak ada rasa malu.
“Gue mau putus sama lo,” ucap Clara sambil menggigit bibir bawahnya.
“Emang lo bisa hidup tanpa gue?” tanya Malvin meremehkan.
Deg!
Hati Clara bingung ia harus menjawab seperti apa?
“Bener tembakkan gue, lo—”
“Ada Adit dikehidupan gue,” ucap Clara sprontal.
Malvin diam disambungan.
“Kita putus Mal, gue udah tau apa yang lo lakuin, lo ngeduain gue!” suara Clara dinaikkan satu oktaf bertanda ia sedang marah.
“Yah silahkan, gue masih punya stok cewek kok,” ucap enteng Malvin diseberang sana.
Clara meremas remas celana piamanya kesal dengan perilaku mantan pacarnya, “Sinting lo!!”
♡♡♡
Adit menutup matanya tenang, rasanya tubuhnya benar benar capek.
Tring~
Ponselnya berbunyi membuat sang pemilik terbangun ia dengan malas menggeser simbol bulat hijau.
“Good night!!” ucap semangat Clara disambungan.
“Heng, ada apa? gue udah tidur!!” ucap Adit.
“G...gue udah putusin Malvin..” ucapnya memelan.
“Good job.” jawab Adit malas.
“Cuman itu doang?” tanya Clara kecewa.
Adit mendengus, “Ya bagus dong,”
“Ngeselin lo mah!" ucapnya, "Yaudah maaf ganggu, lanjutin sana ngebonya!” ucap Clara sensi.
“Heng.” jawab Adit.
Benar saja sambungan dimatikan oleh Adit, Clara sangka Adit akan menyangkal untuk tidak mematikan sambungan.
“ADIT NYEBELIN!!!” teriak Clara dikamar lalu ia mengepal tangannya kuat kuat lalu ia longgarkan dan bibirnya tertarik.
“Tapi kok ngangenin?” ucap Clara senyum senyum, “Ganteng lagi, tapi sayang pantatnya ada tai lalat!!” Clara tertawa ngakak, ia mempunyai kartu as Adit!
Adit mematikan sambungan, lalu ia melempar benda persegi, langsung ia menyosor malas dan kembali terlelap.
Sekarang matanya tertutup rapat, tenang.
♡♡♡
Maaf chapter ini pendek banget dari biasanya, because aku lagi PTS maaf yah..
Mohon dimaklumi dear.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIA-IE
Genç Kurgu🖇️[Slow Update] ❝percayalah, yang terbaik akan datang diwaktu yang tepat. Bukan diwaktu yang cepat.❞ -Zia Olivia. ❝gengam tanganku dan jangan pergi diri ini butuh tempat pulang bukan hanya singgah.❞ -Ziie Artha Hendrawan. ...
