24. Ice Bear

2.2K 277 11
                                    

"Gimana ma, Naya udah baikan?"

Jeffrey baru saja mandi setelah pulang dari kedai dengan Naya. Adiknya itu masih dalam suasana hati yang buruk dan memilih untuk langsung masuk ke dalam kamarnya.

Jeffrey mengintip Naya dari sela pintu kamarnya yang sedikit terbuka. Kemudian muncul mamanya yang sejak tadi ada di dalam.

"Jangan berisik, dia ketiduran."

Heuh? Cepat sekali.

Jeffrey cukup lama dia memperhatikan adiknya yang tertidur itu, untung saja Naya tidak apa-apa. Tidak ada luka sedikitpun, tapi Naya masih cukup shock.

Tatapannya beralih pada ponsel Naya yang tergeletak di nakas. Dia mencoba menghidupkannya tapi nihil. Lalu kemudian mengisi ulang daya ponsel tersebut terlebih dahulu, siapa tahu hanya kehabisan daya.

Dan benar saja, setelah 10 menit terisi, Jeffrey mencoba menghidupkannya dan berhasil. Begitu menyala, ponsel itu langsung ramai dengan notifikasi mulai dari whatsapp, panggilan tak terjawab, hingga sms dari operator. Oke, yang terakhir tidaklah penting.

"Gimana masih bisa nyala hapenya?"

Mama Naya mendekati Jeffrey yang sibuk melihat ponsel Naya. Tentu saja dia tidak bisa membukanya, layarnya masih terkunci dan dia tidak tahu sandinya. Maka kemudian dia meletakkan kembali ponsel itu di atas meja.

"Itu tadi kok bisa sih mas. Kamunya dimana pas dia kena jambret?"

Dengan sedikit berbisik mamanya berbicara, mendekat ke arah pintu lalu mengajak Jeffrey untuk keluar.
Jeffrey kasihan juga dengan adiknya dan juga menyesal membiarkan Naya menunggu sendiri di depan kedai selagi dia mengambil motor.

"Aku lagi ambil motor ma, Naya nya nungguin di depan."

"Lain kali, jangan biarin dia sendirian ya mas. Untung aja dia gak kenapa-kenapa."

Jeffrey hanya menganggukkan kepalanya.

Jeffrey baru ingat, dia belum memberi tahu Danis perihal musibah yang menimpa adiknya. Tadi kalau tidak salah dia sempat melihat nama Danis saat melihat notifikasi yang ada di ponsel Naya. Tapi dia masih sadar untuk tidak membuka pesan itu tanpa izin. Jeffrey lalu menghubungi Danis dengan dengan ponselnya.

 Jeffrey lalu menghubungi Danis dengan dengan ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini masih pagi buta, dan Naya sudah terbangun. Bisa jadi karena tidurnya yang lebih awal. Naya sampai belum sempat membersihkan wajahnya terlebih dahulu. Mengingat kemarin, jika tahu begitu dia tidak perlu membawa dompet, kan sudah ada kakaknya yang mau mentraktir. Ah sudahlah, semua juga sudah terlanjur.

Naya melihat ponselnya yang berada di atas meja nakas. Sambungan charger sudah dicabut oleh Jeffrey dan layarnya masih berwarna hitam karena mati. Naya lalu mengambilnya, mencoba menekan tombol power. Ponsel itu menyala.

Naya merasa lega, dia pikir ponsel itu rusak dan tidak akan bisa menyala lagi, tapi ternyata masih bisa. Ya, walaupun layarnya sedikit retak.

Saat dia membuka pesan whatsapp, dia baru ingat kalau belum sempat membalas pesan dari Danis.

MY DESTINY (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang