Naya tidak mau dijodohkan, tapi dia juga bimbang karena tidak ada lelaki yang bisa dia kenalkan pada orang tuanya.
Staring:
- Doyoung
- NCT cast and other SM artist.
| Started: 26 Juli 2019 |
| Ended: 10 Desember 2019 |
Naya langsung menemui manajernya karena tertulis pada email kemarin jika dia harus menghadap manajer sebelum memulai bekerja. Betapa terkejutnya dia karena ternyata manajernya adalah seniornya saat kuliah.
Wajar Naya terkejut, setahu dia setelah lulus seniornya itu melanjutkan kuliah S2 nya di luar negeri. Eh kalo dihitung-hitung memang sudah waktunya selesai dan memperoleh gelar magister sih.
"Pak Johnny, kok saya baru tahu sih kalo bapak kerja disini."
Ucap Naya setelah dia dipersilahkan duduk di hadapan bos sekaligus seniornya itu.
"Kalo lagi berdua gini, kamu gak usah panggil pak. Kaku banget rasanya."
"Tapi pak, eh... Kak? Eh gimana ya, kan gak enak kalo didenger yang lain."
"Halah, santai saja. Oh iya, aku udah kerja disini hampir 6 bulan, baru lulus dari USA langsung kerja disini."
"Oooh, begitu. Kabarnya kak Johnny baik juga kan?"
"Ya gini lah, seperti yang kamu lihat. Iya udah ayo aku kenalin sama karyawan yang lainnya."
Johnny mulai berdiri, diikuti dengan Naya lalu mereka berjalan ke luar ruangan. Di sana ada sekitar 6 orang yang masing-masing baru saja sampai di cubicle nya dan terlihat ada dua cubicle yang masing kosong.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Selamat pagi semuanya. Ini saya mau mengenalkan teman baru kalian di Departemen SDM dan Personalia, ayo Naya silahkan."
Naya lalu mulai memperkenalkan dirinya. Dia terlihat sedikit gugup, bagaimana tidak? Dari 6 orang tersebut, 4 orang merupakan laki-laki dan semuanya bisa dikatakan tampan.
Ups!
"Selamat pagi, perkenalkan saya Abinaya Arsyana bisa dipanggil Naya. Mohon bantuannya."
Ucap Naya sambil memberi senyuman kepada 6 orang di ruangan tersebut.
"Hai Naya, aku Wendy, salam kenal." Ucap salah seorang perempuan yang posisinya paling dekat dengan Naya, dia memiliki paras manis dan terlihat bersemangat.
"Saya Didi, masih ingat saya kan?"
"Oh iya, pak."
Pak Didi yang mempunyai mata bulat dengan senyum berbentuk hati adalah orang yang mewawancarai Naya waktu itu.
"... lalu ini Gigi, Joshua, dan yang itu Rangga."
Ucap pak Didi sambil menunjuk orang-orang itu satu per satu.
Sepertinya Pak Didi adalah orang yang paling tua di sini. Terlihat dari pembawaannya, itu sih menurut Naya.
"Pak Di, saya kok gak dikenalin juga sih."
Ucap pria jangkung dan bermata besar yang duduk di paling pojok ruangan.
