13. Someday

2.7K 332 11
                                    

Sudah tiga hari berlalu. Naya sungguh ingin tahu apakah dia diterima bekerja di perusahaan yang sama dengan Danis atau tidak. Ya, walaupun dia tidak berharap banyak.

Oh iya, semenjak terakhir kali bertemu Danis, dia jadi sering berkirim pesan dengan lelaki itu. Hubungan mereka sendiri tetap tidak jelas. Danis masih sabar dan setia dalam gantungan Naya yang tidak kunjung membalas perasaan Danis.

Seperti biasa saat siang hari, rumah Naya sepi. Ya, karena tidak ada keributan dengan kakaknya Jeffrey.

Ngomong-ngomong kakaknya Jeffrey itu sekarang sedang sibuk-sibuknya menjelang akhir masa koasnya. Jadi ya wajar, dia sering pulang lebih telat dari sebelumnya.

Naya lalu membuka laptop yang ada di atas nakas. Mulai menelusuri emailnya dan membuka kotak masuk. Naya mengerjap, dengan layar laptop yang terbuka dan masih menampilkan pengumuman penerimaan kerjanya.

Dia di-te-ri-ma.

Oh, diterima.

"Huwaaa mama!"

Naya lalu keluar dari kamarnya dengan tergesa-gesa, mengagetkan mamanya yang sedang merapikan tanaman di belakang rumah karena suara putrinya yang melengking.

"Ini anak, kebiasaan suka teriak-teriak. Pamali anak perempuan teriak kok keras banget."

"Hehehe, maaf ma."

"Ada apa emangnya? Kok heboh gitu."

"Ini ma, aku diterima kerja di kantor nya Danis."

"APA???"

Mama Naya langsung melempar gunting tanaman yang tadi dipegang, untung saja tidak mengenai seseorang. Dipeluknya putri kesayangannya itu, ekspresif sekali.

"Ma, pelan-pelan kalo peluk. Sesek."

"Aduh, gimana ya? Mama seneng banget akhirnya kamu diterima kerja."

Ya, memang dulu Naya sempat hampir diterima kerja di suatu perusahaan namun gagal karena dia tidak datang saat verifikasi berkas lamarannya, ya, karena dia sedang sakit akibat kecelakaannya waktu itu.

"Eh mama harus kabarin ayahmu dulu, sebentar-sebentar."

Dengan semangat mamanya melepas pelukan mereka lalu beranjak dari halaman belakang.

Naya menggelengkan kepalanya, tidak berpikir mamanya bisa se-excited itu.

Di kamarnya, Naya sedang memilah baju yang akan dia pakai untuk ke kantor besok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di kamarnya, Naya sedang memilah baju yang akan dia pakai untuk ke kantor besok. Hah, hari pertama bekerja.

Ponselnya kemudian berdering. Tanpa melihat siapa yang menelfon, dia langsung mengangkatnya.

MY DESTINY (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang