9. Again and again

2.9K 343 10
                                    


"Abinaya Arsyana."

Baru saja Naya dipanggil oleh perawat yang membantu dokter memeriksa kakinya. Iya, Naya sedang melakukan check up pada kakinya. Sambil berdiri, dia memasukkan ponsel - yang dia mainkan dari tadi - ke dalam tas lalu menuju ruang pemeriksaan.

"Sudah lumayan, bengkak juga sudah hilang."
Kata dokter.

"Gipsnya bisa dilepas kapan dok?"
Tanya mama Naya.

"Satu bulan lagi ya."

"Apa?"

Naya mengangkat wajahnya terkejut, yang benar saja. Itu lama sekali.

"Bercanda, sekarang juga bisa."
Kata dokter itu sambil tertawa kecil.

Astaga.

"udah gak sakit?"
Tanya mama Naya saat mereka mulai berjalan keluar dari ruang periksa dokter.

Naya sudah mulai berjalan dengan normal. Tidak bisa dibayangkan jika dia sampai patah tulang, mungkin proses penyembuhannya tidak akan secepat ini.

"Sedikit sih."

"Untung ya ada Danis waktu itu, kalo gak ada dia mana mau kamu ke rumah sakit. Dan gak mungkin bisa jalan normal lagi kayak sekarang."
Sindir mama Naya.

Naya lalu mencebik, "iya, iya ma. Udah nurut nih."

"Kalo ada Danis mah nurut, kalo enggak?"

Oke. Tidak perlu diperpanjang, Naya hanya memilih diam. Di depan rumah sakit sudah ada taksi yang mereka pesan, dia tidak mau supir taksi tersebut menunggu terlalu lama.

"Ma."

Di dalam mobil Naya tiba-tiba ingin menanyakan perihal sesuatu yang baru dia tahu dari Danis tempo hari.

"Hm? Kenapa?"

"Emang bener ya Danis lebih muda 3 tahun dari aku?"

"Mama gak pernah cerita ya."

"Emang enggak ma, gimana sih?"

"Iya, maaf ya. Mama mau kasih tau kamu, tapi mama pikir lagi biar kamu tau sendiri saja dari Danis."

"..."

"Mama pikir, mungkin kamu juga gak bakal mau kenal dia kalo tau ini dari awal."

"Aku bingung ma."

"Iya, wajar kalo kamu bingung. Kamu pikir-pikir lagi, mama serahin ke kamu. Kalo kamu mau terima Danis mama tentu saja senang, apalagi nenek."

Naya lalu diam, sibuk tenggelam dalam pikirannya sendiri sambil melihat ke arah luar melalui jendela taksi yang mereka tumpangi.

Naya lalu diam, sibuk tenggelam dalam pikirannya sendiri sambil melihat ke arah luar melalui jendela taksi yang mereka tumpangi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak terasa satu bulan Naya sudah tidak pernah bertemu Danis. Kakinya sudah sembuh, dan dia akhir-akhir ini disibukkan dengan beberapa interview pekerjaan yang dia lamar.

MY DESTINY (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang