Bab II. The Beginning

651 83 111
                                    

Selama tiga hari, Leona selalu menjalani kehidupannya di sekolah sembari menunggu teman-temannya. Amanda datang setelah ia kembali dari hutan--saat ia bertemu dengan Freya--lalu dua hari kemudian, Arie dan Tony datang. Tinggal tersisa Kai dan Vinnie yang belum datang.

Ia tengah menyantap sup jagung sebagai makan siang bersama Amanda, Arie, dan Tony. Mereka melihat sekolah masih cukup sepi dan beberapa guru juga terlihat sangat sibuk. Tentu saja mereka sudah tahu apa yang sedang terjadi dan mereka hanya bisa berharap yang terbaik untuk saat ini.

Berita itu hampir saja menyebar di kalangan biasa dan tentu saja tidak ada satupun yang mau itu terungkap. Raja Zandars terpaksa menutupi semuanya dengan kekuasaan. Keadaan ini tidak boleh terungkap karena akan menimbulkan kepanikan umum. Kedatangan keenam Lachlers masih harus dirahasiakan.

"Jadi, memang sekarang kondisi sedang separah ini? Menurut kalian, bagaimana cara mereka menghentikannya?" tanya Arie sembari menyesap supnya.

"Menghentikan apa dan siapa?" tanya Amanda dengan kening mengernyit.

Arie meletakkan sendoknya dalam mangkuk lalu menghela napas. "Tentu saja menghentikan masalah ini. Ya... entah Adion, Raja Zandars, atau Profesor Al."

"Hmm... mana aku tahu!" Amanda mendengus kesal. "Bisa tidak, kita lupakan sejenak?"

"Rasanya aneh juga baru masuk kita membicarakan masalah ini," kata Tony mengingatkan.

"Baiklah," balas Arie lalu kembali menyantap makan siangnya. "Kapan Kai kemari?"

"Besok, kenapa?" Leona balas bertanya.

"Tidak apa-apa. Hanya memastikan dia benar-benar kemari atau tidak," jawab Arie.

Leona mengangguk pelan lalu menyantap lagi makan siangnya. Dari situ--entah kenapa--ia teringat pada pertemuannya dengan Freya dan para griffin lainnya. Ia ingin sekali memberitahu teman-temannya soal itu. Namun, entah kenapa dirinya tidak ingin memberitahukan itu.

"Apa kabar dari yang lain? Teman-teman yang lain?" tanya Amanda.

"Eno telat masuk, katanya. Caroline?" Arie melirik Tony.

"Datang dengan Nam Byul, setelah urusannya selesai tapi entah kapan. Sepertinya mereka benar-benar yang paling terlambat karena masalah ini. Perusahaan Nam Byul terkena kasus korup," jelas Tony.

"Vinnie katanya mau membantu mereka, artinya dia juga kemungkinan terlambat," kata Leona.

"Seo Byul? Aiko?" tanya Amanda.

Leona menghela napas. "Aku hanya bertemu Seo Byul saat liburan. Dia bilang dia juga akan membantu mereka bersama para dewan penyihir."

"Hmm... jadi kebanyakan dari mereka sibuk." Arie bergumam pelan.

"Ya, benar." Tony mendengus. "Kupikir sebaiknya kita tidak usah terlibat masalah lagi tahun ini. Masalah ini cukup berbahaya."

Mengingat kata bahaya, Leona ingat saat pertemuannya di hutan dengan Freya. Sepertinya yang dikatakan Tony memang benar karena Freya juga mengatakan demikian.

Flashback : on.

"Jadi, apa kau sudah dengar?"

"Dengar?" Leona mengerutkan kening.

Freya mengangguk pelan. "Ya, dengar. Katanya, Profesor Al yang terlibat dalam rapat penegasan itu."

"Ah, soal rapat itu... aku tahu." Leona menunduk. "Apa... kau tahu hasilnya?"

"Belum tahu. Rapatnya belum selesai dan katanya akan berlanjut sesuai perintah ayahku. Aku tidak tahu kapan pastinya tapi rapat ini akan menentukan hasil yang sebenarnya."

Loctus : The Owner Of The Fire - [4]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang