10

4.9K 485 44
                                    

Typo berhamburan soalnya lagi ngadain pesta, mohon dimaklumi!

•••

Semenjak kejadian di atap sekolah seminggu yang lalu hubungan Aray dan Milka semakin dekat. Keduanya selalu bersama, pergi sekolah barengan, ke kantin selalu berdua, bahkan saat jam pelajaran masing-masing kosong keduanya memilih untuk menghabiskan waktu di atap sekolah.

Sedangkan Kayla, sakit hatinya semakin bertambah saat Aray begitu dekat dengan Milka. Lelaki itu seakan-akan tidak menganggapnya ada, saat Kayla mengajak Aray berbicara, lelaki itu mengabaikannya dan pergi begitu saja. Bahkan Aray tidak mengabulkan permintaannya mengenai pergi berdua selepas pulang sekolah. Mengapa Aray begitu tega dengannya?

Seperti sekarang ini, mata Kayla tak sengaja menangkap sepasang manusia yang tengah asik mengobrol di kantin. Luka di hatinya semakin menumpuk ketika Aray mencubit pipi gadis di sampingnya, Aray terlihat sangat bahagia. Beda halnya jika bertemu dengannya lelaki itu hanya memasang wajah tidak suka, seakan-akan tidak ingin melihat wajahnya. Tak disangka air mata Kayla turun begitu saja, dia merindukan Aray nya yang dulu!

"Udah dari tadi?" Kedatangan Gilang secara tiba-tiba membuat Kayla terkejut dan langsung mengusap air matanya dengan tangan.

"Lumayan," jawab Kayla sekenanya.

"Maaf." Gilang mengusap lembut rambut Kayla hingga gadis itu tersenyum tipis.

"Kok belum pesan?" Tanya Gilang melihat meja di depannya yang masih terlihat bersih.

Kayla tidak menjawab, matanya masih sibuk menatap Aray dan Milka, hingga Gilang menyadari itu.

"Mereka pacaran!" Ujar Gilang.

Mata Kayla langsung tertuju pada Gilang dengan tatapan tidak percaya. Tidak mungkin! Dia tidak percaya dengan perkataan barusan yang dilontarkan Gilang!

"Lo gak bercanda? Mereka beneran pacaran?"

Gilang tidak langsung menjawab, sebenarnya dia hanya asal bicara, tapi mungkin saja kan keduanya berpacaran? Dilihat dari kedekatan mereka tidak memungkinkan kalau keduanya tidak berpacaran.

Gilang mengangguk yakin! Sekalipun itu tidak benar yang terpenting dia bisa membuat Kayla menjauh dari Aray, kalau bisa dia ingin membuat keduanya saling membenci. Dan dia akan mendapatkan Kayla sepenuhnya, membayangkannya saja dia sudah bahagia.

"Aray gak baik buat kamu Kayla." Semprot Gilang.

Kayla yang masih tidak percaya dengan status Aray dan Kayla lagi-lagi dibuat bingung oleh Gilang. "Maksud Lo?"

"Karena yang baik buat Lo, cuma gue!" Jawab Gilang dengan serius sampai-sampai dia merubah panggilan menjadi Lo-gue.

Kayla menghela napasnya. "Gue serius!"

"Gue juga serius!" Jawab Gilang cepat. "Lo lihat sendiri, belum juga kenal dekat sama Milka dia langsung pacarin tuh cewek, kemungkinan dengan cewek lain dia juga sama, baru kenal langsung dipepet!"

"Terus apa bedanya sama Lo?"

Jleb, perkataan Kayla benar-benar buat Gilang langsung terdiam.

Tidak ingin terlihat direndahkan, Gilang kembali berucap. "Jelas, jelas beda! Aray itu cowok yang buruk, beda sama gue cowok yang baik-baik." Ujarnya.

Kali ini Kayla terdiam, dia sedikit berpikir apa benar bahwa Gilang cowok baik-baik? Memang sih sampai saat ini dia belum pernah melihat kelakuan asli Gilang, tapi mungkin saja lelaki itu pura-pura baik di depannya. Bisa jadi bukan?

"Lupain Aray, dia juga tidak peduli sama Lo!"

"Gilang, bahkan gue belum menyetujui perjodohan kita, jadi Lo gak berhak ngatur-ngatur hidup gue!"

Dunia ArayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang