Happy reading ❣️
•
•
•
Gadis yang bernama Kayla itu terlihat kebingungan, dilihat mamanya yang sibuk di dapur sembari membuat bolu coklat dan beberapa makanan lainnya.
"Kayla,"
Panggilan itu membuat Kayla menoleh kearah mamanya. "Kenapa ma?" Tanyanya.
"Tolong kamu pergi ke minimarket, beli snack yang banyak." Titah mamanya.
"Buat apa?"
"Udah gak usah banyak tanya, nanti kamu juga tau." Jawab Lia sembari menyicip adonan bolu yang telah ia buat.
Kayla berdecak. "Malam-malam gini Kayla gak mau keluar ma," dia melihat mamanya, lalu kembali berbicara. "Emang ada apa sih?" Masih penasaran, Kayla memilih untuk bertanya lagi.
"Pergi atau mama suruh papa buat potong uang jajan kamu?" Lia menaikan kedua alisnya sambil menatap putrinya itu.
Kayla menghela nafas panjang. "Ancamannya selalu gitu, gak asik." Ujar Kayla kesal.
"Siapa suruh kamu jadi anak." Ucap Lia kembali sibuk dengan pekerjaannya.
"Ya udah iya, mana duitnya?" Kayla menjulurkan tangan kanannya.
Wanita yang belum terlihat tua itu mengeluarkan uang merah beberapa lembar dari dompetnya.
Kayla mengerutkan keningnya. "Banyak banget ma?"
"Beli snack yang banyak, lebihnya untuk kamu."
Sedetik kemudian, senyum lebar terlihat jelas di bibir manis Kayla. Dari yang tadinya malas kini menjadi bersemangat. "Oke siap bos!" Ujarnya lalu berlari kencang meninggalkan mamanya yang kini menatap aneh kearahnya.
***
Malam ini langit tidak sedang berbahagia. Awan mendung terlihat jelas membuat langit tampak menjadi hitam. Kayla bisa memastikan hujan akan turun dengan sangat deras.
Suasana seperti ini paling enak jika menghabiskan waktu di atas kasur sembari menonton Drakor dan ditemani dengan beberapa cemilan.
Tapi itu tidak berlaku untung Kayla. Dia harus membeli beberapa makanan ringan yang banyak, seperti suruhan mamanya. Entah untuk apa, Kayla juga tidak tahu. Baru kali ini mamanya begitu bersemangat dan jujur itu membuat Kayla menjadi penasaran setengah mati.
Sungguh Kayla sangat menyesal keluar rumah hanya menggunakan baju lengan pendek berwarna pink dan celana panjang hitam. Alhasil Tubuhnya menjadi kedinginan sekarang.
Kayla mendadak seram keluar malam seorang diri, ditambah lagi jalanan terlihat sepi. Untung saja ada lampu jalan yang menerangi setiap langkahnya.
Kayla membuka pintu minimarket. Tubuhnya langsung dirasuki oleh dinginnya AC tempat itu. Diambilnya keranjang yang terletak di samping pintu, lalu dia melangkah menuju rak-rak makanan yang terdiri dari cemilan dan semacamnya.
Seperti perkataan mamanya, tanpa segan Kayla memasuki macam-macam snack di dalam keranjangnya. Sampai dia tidak menyadari keranjang yang ia pegang sudah hampir penuh. Menurut Kayla ini masih sedikit, dia akan menambahkan beberapa eskrim kesukaannya.
"Ini saja mbak?"
Kayla mengangguk kecil saat ditanya oleh kasir cewek di depannya.
Setelahnya gadis itu hanya dia memandangi kasir di depannya itu yang berkerja begitu cepat. Sesekali Kayla berdecak kagum melihat tangan wanita itu yang seperti sudah sangat telaten.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Aray
Teen FictionDibalik ketegaran dari seorang Aray Naufal Alam. Kehilangan orangtuanya membuat hidup Aray berubah drastis, dimana dulu hari-harinya diwarnai dengan kebahagiaan. Kini, malah membuatnya seperti orang yang tidak berguna. Meninggalkan rumah lamanya me...