-2-

6.2K 471 36
                                    

Pemuda berambut hitam dengan iris merah itu menatap dari kejauhan, memandang Athanasia yang tengah memakai gaun istana seperti biasa dengan rambutnya yang di bantu dibuat oleh pelayanya, Lilian lewat jendela dengan gorden terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda berambut hitam dengan iris merah itu menatap dari kejauhan, memandang Athanasia yang tengah memakai gaun istana seperti biasa dengan rambutnya yang di bantu dibuat oleh pelayanya, Lilian lewat jendela dengan gorden terbuka.

Pemuda yang berada dalam mode seumuran Athanasia itu menatap dari bawah, berdiri di atas rerumputan hijau yang bergoyang tepat di taman istana, dibalik pepohonan dan menggunakan sihir agar tidak terlihat oleh semua orang.

Lucas menatap Athanasia sendu, menyesal karena apa yang ia perbuat di masa lalu kemudian terkekeh dengan penuh rasa bersalah. Dia memihak Jennette De Alger Obelia padahal tahu kenyataan bahwa Jennette adalah sumber kesedihan Athanasia.

Teman masa kecilnya, sekaligus cinta pertamanya. Penyihir itu menatap Athanasia yang sedang di tata rambut pirang keemasan yang sangat mirip dengan mendiang Ratu Kerajaan Obelia, Diana De Alger Obelia.

"Izekiel akan menjagamu dengan baik bukan?" tanya penyihir itu dengan lirih, jubah hitam yang ia pakai terbang tertiup angin dan pakaiannya dengan nuansa hijau tua menambah kesuraman penampilannya.

"Aku akan menjagamu--" ucap Lucas sambil menatap Athanasia penuh cinta, dan penyesalan,"Walau dari jauh." lanjutnya dengan lirih.

Surai rambut hitam lucas tertiup angin. Iris semerah darah itu menampilkan sesak yang mendalam.

"Selamat tinggal."

Lucas tersenyum sesak, sedih. Jika kehadirannya disini diketahui pasti hanya menambah kebencian Athanasia padanya, pada penjilat yang tak tahu malu kembali pada pelukannya.

"Athanasia." ucapnya dengan lirih sebelum sang penyihir--Lucas--menghilang di atas rerumputan, menggunakan sihirnya membuatnya hilang bersama Raven di tangannya dan duka yang ia bawa dalam hatinya.

• • •


"Halo--Mama."

Athanasia tersenyum manis pada sebuah figura kecil di tangannya yang menampilkan foto mendiang sang Ratu yang sulit ditemukan. Foto itu memperlihatkan mendiang Ratu yang tengah tersenyum ceria memakai gaun berwarna merah muda dengan iris senada yang berkilau.

Sebulan lalu, Athanasia menemukannya terkubur di bawah tanah di taman, entah siapa yang menanam foto itu bersama banyak perhiasan di dalam kotak tersebut yang mirip dengan kapsul waktu mainan.

Athanasia tidak memberitahu Lilian atau Felix tentang hal ini. Entah kenapa Athanasia tidak merasakan kepercayaan pada mereka lagi. Mereka tidak bersalah, mereka bahkan memihaknya dan menolongnya. Mungkin hanya satu penyebab semua ini terjadi. Dimana jalan cerita kembali pada novelnya, kemungkinan besar yang membuat Athanasia lebih waspada.

Eksekusi Jennette dan Duke Alphaeus atau tuan putih akan terjadi minggu depan, di halaman lapangan Obelia ditonton jutaan orang menyaksikan pelaku percobaan pembunuhan sekaligus korban

Athanasia : Story Of Princess [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang