- 1 -

7.9K 473 53
                                    

Athanasia ingin tertawa, akhirnya setelah banyaknya usaha yang ia perlukan demi hidup bahagia semua tak berjalan baik, sama seperti kembali ke titik nol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Athanasia ingin tertawa, akhirnya setelah banyaknya usaha yang ia perlukan demi hidup bahagia semua tak berjalan baik, sama seperti kembali ke titik nol. Sama seperti novel, Claude meninggalkannya walau dengan cara yang berbeda jauh dan berada di pihak Jennette De Alger Obelia. Bahkan Lucas. Jadi--mengapa dirinya sejak lama ingin mengubah takdir?

Dirinya bukan peri, Athanasia tahu hal itu. Dirinya tidak punya keajaiban seperti ibunya, Diana yang meluluhkan dan membuat Claude mencintainya. Sejak awal, Athanasia bukan siapa-siapa, hanya seorang jiwa yang terbangun dalam tubuh Putri Obelia.

• • •

Izekiel datang lagi, dengan wajah kusut menatap Athanasia yang duduk di sebuah sofa seorang diri, menghadap jendeka yang gordennya dibiarkan terbuka hanya untuk hari ini. Sinar matahari lembut masuk lewat jendela.

"Athi--"

Athanasia tak bergeming, sejak awal ia mengizinkan Izekiel memanggil nama akrabnya sebagai pengganti Lucas yang mengkhianati dirinya sejak berbulan-bulan yang lalu.

Athanasia menatap kedua kakinya yang menempel di lantai marmer, kemarin para penyihir penyembuh bilang dirinya sudah bisa berjalan kembali luka-luka dan lebam sepenuhnya menghilang menggunakan sihir.

Izekiel terdiam, telah terbiasa diabaikan oleh sang Putri. Dia kemudian berjalan melangkah ke belakang tempat duduk sang Putri berjarak beberapa langkah langkah.

"Claude--" ucap Izekiel pelan.

Athanasia mengangkat sebelah tangannya setinggi wajahnya, menandakan agar Izekiel menghentikan perkataannya. Telah sejak lama semua yang terjadi di istana di laporkan oleh Izekiel Alphaeus, penerus Duke Alphaeus yang baru.

Izekiel menatap Athanasia dengan  sendu,"Jennete---" ucap Izekiel dengan enggan, dirinya menyebut nama adik angkatnya dengan benci.

Athanasia mendengarkan tanpa berbalik, Ijeikel menghela nafas kasar berusaha melanjutkan topik, mengabaikan sifat dingin Athanasia.

"Tadi aku berkunjung ke penjaranya dan--yang sama seperti yang kau katakan."

Izekiel berkata dengan nada informal, tepat saat cintanya ditolak beberapa bulan lalu Izekiel memutuskan untuk berteman dan membantu Athanasia untuk hidup bahagia.

"Felix?" tanya Athanasia, dia menyebutkan nama pemuda merah yang selalu menemaninya sama seperti pelayannya, Lilian.

"Menyadarkan yang mulia." balas Ijeikel singkat dengan malas. Masih belum terbiasa akan kepribadian Athanasia yang berubah seakan-akan setengah jiwa Claude yang menakutkan, tirani yang licik berpindah ke tubuh Athanasia.

Athanasia bertanya dengan tenang."Kau--tidak ingin aku meminta untuk membebaskan Jennete Margarita?"

Sang Putri memainkan rambut pirangnya sendiri yang sudah tertata rapi. Irisnya masih menatap taman penuh pohon dengan daun yang berhijauan.

Athanasia : Story Of Princess [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang