-14-

3.3K 264 6
                                    

Sore itu, matahari sudah hampir terbenam dan langit sudah berwarna orange

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sore itu, matahari sudah hampir terbenam dan langit sudah berwarna orange. Tapi Athi, Athanasius dan Claude masih sibuk bermain bersama di taman Istana Pangeran kedua.Athanasia menatap Claude dan Athanasius yang tengah berlatih bertarung dengan pedang kayu.

Terlihat sekali kalau Claude sudah lelah tapi dia tetap keras kepala untuk meneruskan latihan, lebih tepatnya Athanasius yang mengajarinya berpedang agar tidak ada musuh yang meremehkannya di masa depan.

Athanasia tersenyum. Athanasius benar-benar seorang kakak yang baik walau Claude bukanlah adik aslinya, pikir Athanasia.

Athanasia bisa merasakan bahwa hidupnya sebentar lagi akan kembali normal. Claude dan Athanasius tidak akan bertangkar dengan saling membunuh lagi, mereka sudah seperti saudara yang saling menyayangi walau Claude masih belum sepenuhnya menerima Athanasius.

Athanasia menghela nafas, memejamkan iris biru keristalnya dan menyenderkan tubuhnya ke pohon besar yang penuh dengan daun rindang yang berjatuhan.

Hembusan angin membuat rambut pirang Athanasia terhembus sejenak, sama seperti Claude dan Athanasius yang sedang berlatih.

Claude menghela nafas, dia tidak bisa menahan rasa lelahnya lagi. Kekuatan Athanasius berada diatas dirinya sendiri tidak bisa dia bohongi.

"Athanasius, istirahat." keluhnya sembari berjalan duluan ke arah tempat Athanasia duduk dan beristirahat di dekat pohon besar.

Athanasius terkekeh pelan, ini sudah ke lima kalinya mereka istirahat. Walau begitu Claude harus dipaksa untuk beristirahat saat latihan, iris biru keristal Athanasius menatap Claude dan Athi. Hatinya terasa sedikit bersalah, Athanasius memalingkan wajah.

Di kehidupan kali ini, khianati saja. Pikir Athanasius, dia di masa lalu telah dikhianati berkali-kali karena kekuasaannya dan kekayaannya sebagai elit Korea Selatan.

Athanasius kembali tertawa kecil seperti tidak terjadi apa-apa. Saat Claude melakukan hal yang sama dengan Athi yaitu menyenderkan tubuh ke arah pohon dan menghela nafas panjang.

Mereka lucu sekali--

"Athanasius!"

Athanasius berbalik dengan cepat, menahan kedua sudut bibirnya untuk naik ke atas. Iris biru Athanasius menatap Sang Raja seraya memuji aktingnya yang cukup baik walau tidak melebihi dirinya di dalam hatinya.

Sayang sekali bahwa hubungan kami akan berakhir.

Athanasius membulatkan mata, seperti dia tidak tahu mengapa Sang Raja datang ke Istana Claude. Padahal dia tahu Sang Penyihir telah memberitahu Raja mengenai kesepakatan mereka, iris biru keristal Athanasius mengkilat.

Waktunya pertunjukkan.

Claude membuka mata walau namanya bukan yang dipanggil bersamaan Athanasia yang menyadari suara tidak falimiar yang dingin dan gelap di taman kerajaan yang di terangi oleh matahari yang sebentar lagi akan terbenam.

Athanasia : Story Of Princess [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang