Setelah sepanjang pelajaran sekolah Dongpyo berfikir, akhirnya dia memutuskan untuk menghampiri Eunsang ke rumahnya.
Dia bahkan tidak menghiraukan ucapan Hyeongjun sama sekali untuk tidak menjenguknya dan jangan di butakan oleh cinta.
Who's care?
Dongpyo tidak perduli, dia hanya khawatir dan ingin menjenguk, tidak ada maksud lain.
Apalagi maksud mengajak balikan, big no. Ini pure hanya ingin menjenguk dan mengecek apakah benar Eunsang sekarat?
Dongpyo membuka pintu utama, bukan bermaksud tidak sopan. Tapi karena rumah ini memang hanya selalu ada Eunsang sendirian di dalamnya, tidak ada siapa-siapa lagi.
Dan rumah sebesar ini hanya ditinggalkan untuk sendiri, pasti Eunsang sangat amat merasa kesepian, Dongpyo bisa merasakan itu selama bertahun-tahun.
Begitu sepi, hening dan sunyi.
Bahkan, seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan.
Dengan ragu, Dongpyo membuka knop pintu dan menyembulkan kepalanya terlebih dahulu untuk mengintip.
Namun dirinya malah menemukan tubuh Eunsang yang tergeletak tak sadarkan diri di kasur dengan wajah yang sangat amat pucat, terlebih di bibir karena mulutnya juga mengeluarkan busa.
Dongpyo beralih melihat kedua tangan Eunsang yang dilapisi perban, diluar perban bahkan masih ada darah.
Lalu beralih ke pelepisnya yang juga di tutupi kapas dan plester cokelat polos.
Dongpyo menutup mulutnya tak percaya, semalam Eunsang masih baik-baik saja,
Semalam Eunsang masih terlihat sehat.
Bukan seperti ini. Ini sangat menyedihkan. Sebab tidak ada yang mengetahuinya sama sekali, jika bukan Dongpyo yang menemukannya, mungkin Eunsang akan mati di dalam kamar dan membusuk karena tidak akan ada yang menemuinya.
Dengan tangan yang gemetar dan jantung yang berdetak lebih cepat dari biasanya, Dongpyo mengeluarkan ponselnya dan memanggil ambulans untuk segera datang.
Setelah selesai memanggil, Dongpyo duduk di kasur empuk itu dan menatap ke arah mantan pacarnya itu.
Kalu kejadiannya akan seperti ini, Dongpyo sangat menyesali akan keputusannya.
Harusnya dia mengerti, kalau Eunsang tidak mempunyai siapa-siapa selain dirinya.
Bodoh, tapi dua-duanya memang sangat bodoh. Author jadi kesal liatnya.
"Eunsang.. tolong sabar sedikit ya? Ambulans sedang ada di perjalanan, kamu pasti kuat. Please, yang kuat, kamu pasti bisa karena ada aku disini.."
Dongpyo menggenggam telapak tangan Eunsang yang dingin karena ac kamarnya.
"Hiks.. Tolong bertahan, aku ngga mau kamu kenapa-kenapa.. maaf aku datangnya telat, pasti kamu kesakitan ya?" Dongpyo mengusap kasar air matanya yang mulai turun.
Lalu matanya menemui pecahan-pecahan gelas di lantai yang berserakan.
Dan juga menemukan lima jenis obat yang berbeda, pasti Eunsang langsung melahapnya sekaligus jadi bisa saja dia terkena overdosis obat.
"Ini obat apa.."
Dongpyo membaca tulisan yang ada di tempat obat itu, terkejut tentu saja.
Selama ini, Eunsang menyembunyikan sakitnya sendiri.
Dan dia terlalu takut untuk kehilangannya, sehingga menjadi seorang yang overprotective seperti ini. Dan juga tempramentalnya sedikit terganggu sehingga emosinya mudah meledak tanpa bisa di kontrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Boyfie | Eunpyo
FanficDongpyo kalau bohong telinganya jadi merah. #1 Dongpyo [14-09-2019] #1 Dongpyo [28-11-2019] ⚠Yang tidak kuat dengan adegan kekerasan silahkan pergi dari book ini!⚠