Selama empat hari berturut-turut Dongpyo selalu menemani Eunsang di rumah sakit, mengurusnya hingga menjadi sehat kembali.
Dokter juga sudah memperbolehkan dia pulang, jadi Dongpyo sedang membereskan baju-baju kotor Eunsang dan yang lain-lainnya.
"Kita naik grabcar aja ya, Sang." ucap Dongpyo yang dibalas anggukan oleh Eunsang.
"Kamu beneran udah bisa jalan sendiri kan? Kalo belum biar aku chat Kak Yohan."
"Aku udah sehat gini kok, masih ngga percaya aja kamu Pyo."
Dongpyo hanya tersenyum lebar. Dia mengeluarkan ponselnya dan mencari aplikasi Grab.
Ia mengetik untuk mengisi alamat jemput dan alamat tujuannya.
"Kamu udah siap kan? Kita ke lobby yuk."
Eunsang mengangguk dan membawa tasnya sendiri. Tadinya Dongpyo melarang, tapi akhirnya dikasih juga.
Sepanjang jalan dikoridor, Dongpyo hanya fokus dengan ponselnya karena sedang mengechat mas-mas Grabnya tentang posisi dia dan memberi tau dia pakai baju apa.
Dan Eunsang sedang bergelung dengan pikirannya sendiri. Tentang segala hal, termasuk tentang hubungannya dengan Dongpyo.
"Eunsang!" pekiknya.
Andai Dongpyo tidak memberi peringatan ke Eunsang, mungkin dia sudah menabrak pintu lift yang masih tertutup itu.
Eunsang tersentak dan reflex memundur. Untung hanya ada mereka berdua saja disini.
"Kamu jangan ngelamun! Nanti kalo kesambet gimana?" dengusnya, Eunsang hanya tersenyum kaku, "maaf, aku ngga fokus nih."
Pintu lift terbuka, mereka masuk kedalam dan menekan tombol untuk kelantai dasar.
"Emangnya kamu lagi mikirin apa?" tanya Dongpyo, "aku? Hahaha, ngga kok, paling cuma pikiran selewat aja."
Mata Dongpyo memicing curiga. "Seriusan? Kamu ngga bohong kan?"
"Iya serius kok." ucapnya berusaha untuk meyakinkan.
Dongpyo memberi gestur oke dengan jari telunjuk dan ibu jarinya membentuk bulatan.
Pintu lift terbuka dan ada lumayan orang yang ingin masuk kedalam, jadi Dongpyo memeluk lengan Eunsang agar tidak terdesak-desak ataupun ketinggalan.
Mereka berjalan menuju lobby dan duduk dibangku kosong.
"Udah sampe abang Grabnya?" tanya Eunsang, dan Dongpyo langsung melihat layar ponselnya, "udah nih, kita kedepan yuk."
Eunsang mengangguk dan berdiri, diikuti Dongpyo setelahnya, karena merena disuruh nyamperin ke luar biar abang grabnya ngga bayar parkir, dan biar ngga ribet juga nantinya.
Setelah ketemu dengan plat mobilnya. Dongpyo berkata. "Kamu mau didepan atau dibelakang, Sang?" tanyanya, Eunsang menggeleng, "kamu dibelakang aja temenin aku."
Dongpyo mengangguk. "Yaudah, kamu masuk duluan gih." titahnya. Eunsang membuka pintu dan masuk kedalam, diikuti oleh Dongpyo.
Brak
Pintu mobil sudah tertutup. "Pak, sesuai maps ya." ujar Dongpyo.
"Siap, adik manis."
Masnyaa kira, Dongpyo ini perempuan yang masih SMP yang sedang menjemput kakaknya dirumah sakit. Itu membuat Eunsang sedikit kepanasan.
"Hehe makasih mas." ucap Dongpyo yang diselingi kekehan kecil, membuat Eunsang menepuk lengannya, ingin protes.
"Apaan sih kamu, kok malah diladenin?" gumamnya, Dongpyo mengernyitkan alisnya bingung, "loh, kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Boyfie | Eunpyo
FanficDongpyo kalau bohong telinganya jadi merah. #1 Dongpyo [14-09-2019] #1 Dongpyo [28-11-2019] ⚠Yang tidak kuat dengan adegan kekerasan silahkan pergi dari book ini!⚠