¦act ¹⁶ - ᴛʜᴇ ɢᴀᴍᴇ

1.3K 246 7
                                    

Gerakkan kedua bola mata Tobio dan Shoyo tidak berhenti mengikuti bola yang di lambungkan kesana kemari. Mereka berdua duduk di tempat yang berada cukup jauh dari batas lapangan. Karena terhasut dengan gaya permainan yang di berikan oleh kedua tim, bukan hanya Shoyo dan Tobio saja yang menikmati pertandingan tersebut.

Setelah bertanding tadi, seluruh pemain tim voli putra Aoba Johsai dan Karasuno memutuskan untuk menonton pertandingan voli putri antara Aoba Johsai melawan Shiratorizawa. Di sebrang kanan Karasuno terdapat tim Aoba Johsai yang tengah mengomentari beberapa pemain yang sedang ikut bertanding.

Oikawa Tooru sang kapten tim voli putra dari Aoba Johsai terlihat begitu tertarik melihat pemain entah itu Aoba Johsai ataupun Shiratorizawa yang memiliki kemampuan seimbang di baris depan. Seperti blok tengah kedua tim. Aoba Johsai memiliki Shén Lan dan Shiratorizawa memiliki Canaria Smith, mereka berdua sama-sama pemain dari asal yang berbeda.

"Shén-chan memiliki tandingan yang lebih kuat darinya, siapa itu? Wajahnya tidak seperti orang jepang asli." ujar Tooru.

Temannya, Iwaizumi Hajime membalas ucapan Tooru barusan, "Dilihat dari jauh juga dia bukan asli jepang, bodoh."

"Tapi ..." Kindaichi Yutaro memotong pembicaraan keduanya. "Shiratorizawa memiliki dua anggota felidaez larynx."

Tooru dan Hajime yang awalnya melihat Yutaro kini kembali melihat ke arah lapangan, mereka berdua melihat seorang Setter dan Wing Spiker Shiratorizawa yang memiliki ritme permainan yang begitu selaras seperti lurusnya benang.

Kembali lagi ke tempat Karasuno berada, Tanaka Ryunosuke tidak tahan melihat beberapa pemain cantik yang sedang bertanding di lapangan.

"Astaga, ingin sekali rasanya memiliki satu di antara mereka." ucapnya.

Sugawara Koushi menghela napas dan sedikit menjitak kepala plontos Tanaka, "Hentikan berbicara kotor seperti itu!"

Shoyo dan Tobio pun masih terdiam melihat jalannya pertandingan.

"Hiroi, nice serve!" teriak Airi di dalam lapangan.

Tobio langsung tersadarkan saat ia melihat perempuan bersurai hitam pendek, Airi, meneriaki nama Hiroi.

"Are ... Hiroi?"

"Eh, ada apa Kageyama? Kau mengenalinya?"

Kageyama menjawab, "Sebatas tahu saja, dia dulu anggota tim voli putri di sekolahku. Hiroi Azusa."

"Eh ... Begitu kah. Yosh, kita lihat seperti apa serve nya."

Shoyo dan yang lainnya melihat serve yang akan di lakukan oleh Azusa. Azusa menghela napas hingga peluit berbunyi dan ia melakukan sebuah pukulan biasa dan bola berhasil masuk ke area lawan.

"Mizubayashi!" teriak Aimi.

"Baik! Kuroiwa-senpai!"

Mizubayashi Ran yang berada di garis belakang menerima mulus serve yang di berikan oleh Azusa lalu ia lambungkan kembali ke arah Aimi yang akan mengoper ke Shén di sayap kanan.

"Shén, Bàituō." (Shén, tolong) kata Aimi.

Shén memulai kuda-kudanya untuk melakukan spike dari sayap kanan.

LAMOTOS // Ushijima Wakatoshi『✔』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang