¦act ²⁰ - ᴀʀʀᴀɴɢᴇᴍᴇɴᴛ ᴏғ ғᴇᴇʟɪɴɢs

1.3K 194 2
                                    

"Kaya! Sejak kapan kau kembali!" Airi dan Kana terkejut saat melihat kehadiran sosok perempuan bersurai merah yang mengenakan sebuah seragam olahraga SMA Shiratorizawa.

Samarine Kaya tertawa kecil saat melihat ekspresi Airi dan Kana yang merupakan teman seperjuangan mereka berdua selama berada di klub Voli.

"Airi, Kana, kalian terlalu antusias sekali menyambutku," Kaya menghela napas. "Sebenarnya aku sudah kembali dua hari yang lalu dari Perancis, maaf yah jika mengejutkan kalian tiba-tiba."

"Perancis?" gumam Canaria yang ikut melihat reuni antara anak kelas 12.

Kaya mengangguk dan menoleh ke arah Canaria, "Benar, tte— kau anak baru?"

"Baru beberapa minggu sih."

Kaya berjalan mendekati Canaria, "Wajahmu cantik sekali, kau pasti anak baru yang di ceritakan oleh Reon yah?"

"Reon?"

"Kau tidak tahu? Dia anak kelas dua belas yang ikut bergabung di tim voli putra."

Dari jarak yang tidak cukup jauh antara Kaya dan Canaria berada, Airi dan Kana tersenyum jahil sambil berbisik-bisik.

"Ciye, masih berhubungan dengan Reon rupanya?" bisik Kana yang mungkin terdengar jelas oleh Kaya dan Canaria.

"Mantan." ledek Airi.

Kaya membara, "Berisik!"

"Mantan?" Canaria bingung seperti layaknya orang bodoh.

"Ahh ..." Kaya berkacak pinggang. "Lupakan, itu kejadian tahun lalu."

"Lalu, untuk apa kau ... ano ... maksudku ..."

"Samarine Kaya desu."

"Apa ada sesuatu yang mengakibatkan kau pergi ke Perancis?"

Kaya menarik kedua ujung bibirnya. Ia menempelkan telunjuk di mata kanannya, "Operasi mata."

Canaria mengernyit, "Operasi mata?"

Kaya mengangguk-angguk, "Ini terjadi karena aku terlalu bodoh. Di voli posisiku adalah blok tengah, setiap kali aku ingin melakukan blok dengan tangan, miris sekalu saat spike kuat berhasil merusak mata kananku."

Canaria terdiam sesaat sebelum akhirnya ia tersadarkan, "Jadi maksudmu ... Bola tersebut terpukul jelas di depan wajahmu?"

"Benar!"

Canaria sedikit menunjukkan wajah kengerian, "Selama aku bermain di posisi blok tengah, sekalipun wajahku tidak penah terkena spike bola. Tapi kasus anak ini benar-benar gawat sih sampai di operasi." batin Canaria.

Kini giliran Yuzu yang berjalan mendekati Kaya, "Jadi, apa Samarine-san sudah bisa ikut bersama kami lagi?"

Kaya tersenyum, "Tentu saja! Aku tidak sabar untuk melakukan pertandingan dengan anak-anak kelas sepuluh. Oh iya, Reon bilang katanya ada dua anggota felidaez larynx yang ikut bergabung dengan kita, apa itu benar?"

"Benar, si cheetah dan si tiger." Kana yang membalas.

"Cheetah? Cheetah ada di sekolah kita?" ujar Kaya dengan wajah yang sedikit panik.

LAMOTOS // Ushijima Wakatoshi『✔』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang