¦act ²² - sᴡᴇᴇᴛ sɴᴀᴄᴋs

1.1K 198 7
                                    

Mencuci kaki dan wajah di sebuah keran yang berjajar rapih di dekat gedung olahraga, (Name) terlihat begitu lelah sekali dengan latihan hari ini. Sudah pukul 7 malam, perempuan tersebut berniat untuk segera kembali ke rumah dan merasakan nikmatnya kasur di kamarnya.

Mematikan keran dan menghela napas, (Name) yang memakai sendal slop langsung bergegas untuk kembali ke ruang ganti. Ia berjalan di gelapnya malam dan hanya di sinari oleh sinar rembulan. Masuk ke dalam koridor yang menghubungkan ruangan klub dengan gedung olahraga, perempuan tersebut langsung saja membuka pintu ruangan dan bisa melihat ada sosok Kaya seorang diri yang sedang berganti pakaian.

Kaya menyadari kehadiran (Name) lalu menyapanya dengan badan yang hanya di tutupi dengan anduk kecil saja.

"Yo!"

(Name) mengangguk sedikit dan berjalan menuju loker yang berada di pojok ruangan. Loker Kaya dan (Name) saling berhadapan, Kaya yang bergegas mengambil kaus baru dan memakainya menoleh ke belakang untuk mengajak (Name) berbicara.

"Kau ambil latihan lebih hari ini, setelah pulang istirahat yah."

(Name) membuka kaus yang ia pakai untuk latihan tadi, dengan tubuh yang hanya mengenakan sebuah tanktop putih, perempuan tersebut sedikit melirik ke arah Kaya.

"Ya, aku akan istirahat kok."

Kaya tersenyum senang dan membereskan barang-barang bawannya. Di ruangan tersebut hanya tersisa Kaya dan (Name) saja, yang lainnya sudah kembali pulang lebih awal.

(Name) mengenakan sebuah sweater berwarna abu-abu dan rok sekolah. Beberapa menit ia selesai mengganti baju dan Kaya menunggunya untuk keluar bersama, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk meninggalkan ruangan itu.

Kaya tinggal di Asrama perempuan, karena satu arah menunu gerbang pintu masuk sekolah, mereka berdua berpisah di saat gedung asrama perempuan terlihat di sisi kanan sekolah.

"Selamat malam (Last Name), hati-hati di jalan."

(Name) tersenyum dan melambaikan tangannya ke arah Kaya yang berjalan memasuki gerbang masuk Asrama. Ia menghenduskan napas dan melanjutkan perjalanannga untuk kembali pulang. Namun saat berada di depan gerbang asrama laki-laki, (Name) melihat sosok Ushijima Wakatoshi yang baru saja akan keluar gerbang. Keduanya saling menyadari hingga akhirnya Wakatoshi menghampiri (Name).

"Kenapa baru pulang jam segini?" tanya Wakatoshi.

"Aku tadi mengambil jam latihan lebih."

"Mau pulang?"

(Name) mengangguk.

"Mau ku antar pulang?"

"Tidak perlu," (Name) menggeleng pelan. "Aku bisa sendiri."

"Tidak. Ayo aku antar pulang saja, aku takut ada apa-apa di jalan. Tidak baik anak perempuan pulang jam segini."

(Name) tersenyum, "Terima kasih Ushijima-san, tapi beneran deh aku tidak apa-apa."

"Sebenarnya aku juga mau pergi keluar untuk membeli peralatan mandi di minimarket, jadi sekalian jalan lebih baik aku mengantarmu pulang juga."

"Begitu yah ..." (Name) sejenak berpikir. "Yasudah kalau begitu, ayo."

LAMOTOS // Ushijima Wakatoshi『✔』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang