¦act ⁴⁹ - ᴀɪsʜɪᴛᴇʀᴜ

1.4K 188 29
                                    

(Name), hanya bisa terdiam saat mendengar penjelasan dari Canaria. Sesekali Canaria menyesap sebuah minuman dingin di mug putih, lalu menatap gadis berusia 16 tahun di hadapannya ini. Mungkin singkat, namun (Name) paham apa yang Canaria katakan mengenai kebenaran identitas asli Canaria.

"Maaf sekali jika selama ini aku menipumu (Name), ah, mungkin aku menipu kalian semua yang berada di tim." Canaria memberi lekukan penyesalan di lihat dari alis matanya.

(Name) menggelang, "Tidak, tidak apa-apa Canaria-san. Aku hanya berpikir, kenapa Ayah melakukan hal sejauh ini demi diriku, apalagi ia harus melibatkanmu, Canaria-san."

Canaria tersenyum, "Tidak apa-apa (Name), aku senang kok melakukan penyamaran ini. Berasa kembali ke masa sekolahku dulu."

(Name) membalas senyuman Canaria, "Satu jam yang lalu Aiya baru saja main kesini."

"Yaa... Selesai dari gedung olahraga Sendai, Aiya mengatakan kalau ia ingin mampir ke rumahmu. Apa yang kalian bicarakan?"

"Hanya sedikit mengulas kisah masa lalu dan menanyakan keadaanku setelah pertandingan semifinal kemarin."

"Oh, begitu ya. Lalu, apa dia membahas pertandingan final voli putri hari ini?"

(Name) mengangguk, "Aiya sedikit bercerita."

"Hmm ... Jadi Aiya sudah tahu tentang keadaanmu ini ya, apa dia memberikan solusi pada dirimu atau semacamnya gitu."

(Name) bergeming, "Ng ... Ia mengatakan jika aku harus melupakan kenangan masa lalu yang membuatku terlihat depresi seperti ini, lalu ia mengatakan ...."

(Name) mengingat kembali ucapan Aiya tentang membiarkan orang-orang baru masuk ke dalam kehidupannya. Lalu di saat itu juga ia mengingat sesuatu yang membuat pikirannya menjadi mengarah ke lain arah. Seketika pipinya merona hebat, ia memikirkan Wakatoshi.

"Kau kenapa?" tanya Canaria.

(Name) merunduk cepat dan membalas ucapan Canaria secara terbata-bata, "Ti-tidak apa-apa, a-aku hanya ..."

"Heee," Canaria tersenyum jahil. " Aiya mengatakan apalagi setelah itu."

(Name) menekan bibirnya ke dalam mulut dan menghela napas sebentar, "Ia mengatakan jika aku harus menerima orang-orang baru yang masuk ke dalam ... Kehidupanku."

Prok!

"Itu dia!" Canaria menepuk tangannya dan sangat bersemangat sekali. "Pintar sekali kau Aiya! Mungkin ini satu-satunya cara untuk mengembalikan dirimu kembali!"

"Are? Apa maksudnya?"

"Mungkin itu salah satu penyembuhan perasaan hatimu (Name). 'Menjalin hubungan baik' seperti itu bisa membuatmu menjadi baikan."

(Name) bergeming, "Jadi maksud Canaria-san aku harus menjalani hubungan yang sehat dengan orang-orang di sekitarku?"

"Benar, harusnya seperti itu."

(Name) membuang napas, "Sepertinya rumit."

"Tidak rumit kok," Canaria memegang tangan (Name). "Jauh-jauh datang dari Amerika hanya untuk menjalankan tugas dari ayahmu untuk menjaga dan membimbingmu, aku tidak bisa bantu banyak (Name), selama ini aku selalu memperhatikanmu dalam memandang sosok laki-laki yang bermana Ushijima Wakatoshi."

Bagaikan tomat busuk, bukan hanya pipi (Name) yang merona hebat, melainkan seluruh wajahnya berubah menjadi merah. (Name) menarik tangannya dari genggaman tangan Canaria.

"Bu-bukan begitu, a-aku dan Wakatoshi-san hanya me-menjalankan hubungan kakak adik, itu saja!" bantah (Name).

Lagi-lagi Canaria meledek, "Kan, tsundere nya keluar."

LAMOTOS // Ushijima Wakatoshi『✔』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang