¦act ¹⁸ - (ɴᴀᴍᴇ)

1.4K 218 6
                                    

"Ah sial! Kita kalah!" rutuk Aiya di saat pertandingan telah berakhir dan Aoba Johsai memenangkan latih tanding hari ini.

Semua pemain merenggangkan tubuhnya dengan duduk di lantai tepi lapangan sembari melakukan pendinginan. Ada yang membantu memijat, ada yang memberikan sebotol minuman, ada yang sibuk mengipas-ngipasi diri dengan handuk di leher, dan lain sebagainya.

"(Name)-chan kemana?" tanya Aiya.

"Ah, cheetah-chan baru saja pergi ke Toilet." jawab Satsuki yang memberikan sebotol minuman pada Airi.

"Eh, kok aku tidak di ajak," Aiya berdiri. "Yunami-san! Aku izin ke Toilet!" Aiya berlari keluar gedung olahraga.

"Asada! Jangan berlari sembarangan, ini bukan sekolah kita!"

Air keran wastafel mengalir dan kedua telapak tangan yang di satukan tengah menampung aliran air yang keluar. Sosok (Full Name) yang mengikat rambutnya agar rambut (Hair Color) nya itu tidak terurai kemana-mana, meraup air dari aliran keran dan membasuhnya ke wajah. Belakangan ini ia terlihat diam dan tidak memiliki tenaga sama sekali, entah kenapa tadi ia merasa sangat tidak tertarik untuk ikut bermain dengan teman-temannya saat pertandingan sedang berlangsung.

Sangat sulit sekali ia berkonsentrasi hingga beberapa kali saat (Name) ikut bertanding, cukup banyak kesalahan yang di lakukan perempuan itu. Sesegera mungkin ia ingin sekali kembali pulang ke rumah di hari yang sudah gelap seperti ini.

"Aku butuh istirahat, aku benar-benar ingin istirahat." gumamnya seraya mengulangi pengucapan barusan.

brak!

"(Name)-chan!"

Astaga, apa iya harus sekarang.

Sosok Aiya datang tiba-tiba membuka pintu toilet dengan sangat bersemangat. Aiya melihat (Name) yang berada di depan kaca wastafel dan berjalan mendekatinya.

"(Name)-chan, kau tidak apa-apa?"

(Name) menghela napas dan berjalan melewati Aiya, "Aku baik-baik saja, aku kembali duluan."

Aiya menatap punggung (Name) yang pergi keluar dari toilet. Aiya mengernyitkan dahinya dan memikirkan tentang kondisi (Name) yang terlihat seperti orang depresi.

"Ada apa (Name)-chan, kau terlihat aneh sekali belakangan ini." batinnya.

"Ài lǐ, Fēicháng gǎnxiè nín jīntiān de bǐsài, hěn gāoxìng nénggòu yǔ nín yīqǐ wán." (Airi, terima kasih banyak untuk pertandingan hari ini, aku senang bisa bermain bersama kalian semua) Shén tersenyum senang saat ia menjabat tangan Airi di depan bis yang membawa pemain Shiratorizawa menunu Aoba Johsai.

Aimi sebagai penerjemah berdiri persis di sisi Shén yang masih menjabat tangan Airi.

"Shén bilang, terima kasih untuk pertandingan hari ini, dia senang bisa bermain bersama kalian semua." kata Aimi.

Airi langsung menjawab, "Senang mendengarnya, aku juga senang bisa bertanding bersama kalian semua."

Keduanya melepaskan genggaman tangan dan saling mengucapkan selamat tinggal.

LAMOTOS // Ushijima Wakatoshi『✔』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang