Bagi Tenkawa Kein, pertandingannya hari ini melawan Shiratorizawa bukanlah suatu kebahagiaan atas kemenangan timnya, Karasuno. Sebelum kembali ke rumah, ia sedikit bertengkar dengan kakak kelasnya, Kujou Tsukasa.
Tsukasa yang begitu antusias bersama yang lainnya meraih kemenangan ini, tidak di terima oleh Kein.
Saat di gedung olahraga SMA Karasuno.
"Yatta! Kita berhasil menuju Final melawan Aoba Johsai!!" seru Navie sembari memeluk Kein yang terlihat malas sekali untuk merayakan kemenangan ini.
"Akhirnya, untuk pertama kalinya aku berhasil mengalahkan si cheetah dan si tiger itu." ujar Tsukasa menggenggam tangannya.
Mendengar ucapan Tsukasa, Kein mengucapkan kata-kata yang membuat Tsukasa geram.
"Senang karena memenangkan pertandingan seperti ini? Hah, menjijikan." celetuk Kein tanpa kendali.
Mendengar ucapan Kein barusan, semuanya tersorot menatap kedua mata Kein yang masih terlihat dingin seperti di gedung olahraga sendai tadi, setelah ia meraih kemenangan.
"Tenkawa, kenapa kau berbicara seperti itu?" tanya Navie pelan-pelan.
"Oi," Tsukasa mendekati Kein. "Biar kudengar perkataanmu tadi, coba ulangi."
"Men-ji-ji-kan." Kein mengejanya dengan sangat jelas tepat di hadapan Tsukasa.
Tsukasa geram dan menarik kerah jaket voli yang Kein kenakan.
"Atas dasar apa kau bilang kemenangan kita itu menjijikan, Kein sialan!"
Kein membalas sorot mata kegeraman Tsukasa dengan memegang tangan Tsukasa yang meraih kerah jaketnya.
"Dilihat menggunakan kedua matamu juga sudah jelas! Kau lihat bagaimana si cheetah itu bermain, huh? Apa kau pikir selama ia bertanding melawan kita barusan ia mengeluarkan seluruh kemampuannya!"
Tsukasa masih jengkel dan terus berdecih, "Masa bodo dengan si kucing besar itu Kein! Yang terpenting kita-"
"Lepas!" Kein menepis tangan Tsukasa yang terus memegang kerah jaketnya. "Aku masih belum bisa mengatakan kalau ini adalah sebuah kemenangan murni dari hasil perjuangan kita! Saat pertandingan (Name)-chan memberikan sebuah rasa belas kasihan kepada kita! Itu yang aku rasakan!"
Semuanya cukup terkejut saat mendengar penjelasan Kein barusan, Kein merapihkan jaketnya dan melenggang pergi begitu saja.
Kini perempuan tersebut duduk di sofa panjang rumahnya, ia sedikit merileksasikan diri dan menenangkan pikirannya. Lalu ia tersadar saat ia menampar pipi (Name) tepat di hadapan para penonton dan perhatian publik lainnya di dalam gedung.
Ponselnya berdering dan terdapat panggilan masuk dari seseorang. Kein dengan malansnya mengambil ponsel tersebut dan mengangkat panggilan dari si penelepon.
"Ha'i~ Kein disini."
"Kein, bagaimana?" terdengar suara laki-laki dari sebrang sana.
"Moriyama-san."
"Ada apa? Kau terdengar sedang malas sekali mengangkat panggilanku."
"Haduhhh~" keluh Kein dan membaringkan tubuhnya di atas sofa dan membuka kancing jaket yang masih ia kenakan. "Hari ini pokoknya kacau sekali. Tapi aku berhasil melaju ke final."
"Benarkah! Waahhh~ ikut senang deh, tapi kenapa kacau?"
"Akan aku beritahu jawabannya setelah kau melihat pertandingan sekolahku melawan sekolah (Name)-chan dan Aiya-chan."
KAMU SEDANG MEMBACA
LAMOTOS // Ushijima Wakatoshi『✔』
Fanfiction『Book 1 - End』 ⚠ Restricted Zone! ¦ ushijima wakatoshi x bipolar! reader ¦ Sisi lain dari cerita Haikyuu Season 1, mengisahkan perjalanan hidup (Full Name) dalam dunia pervolian dengan suatu gejala/penyakit yang menimpa dirinya, yaitu Bipolar...