Duduk di sofa menikmati sebuah jamuan pagi dari keluarga (Last Name), Canaria Smith yang membolos sekolah demi bertemu dengan kedua orangtua (Name) terlihat begitu tenang setelah (Father Name) menjelaskan tentang putrinya.
"Bipolar disorder kah ... hmmm ... Kasus itu memang rata-rata di alami oleh para remaja pada umumnya sih," gumam Canaria. "Jadi, maksud pelatih aku harus memperhatikan anak itu? Lebih tepatnya ... Mengawasi?"
"Ya," (Father Name) mengangguk. "Kami berdua tidak bisa memantau (Name) yang berada di lingkungan sekolah dan di lingkungan luar, jadi aku meminta tolong padamu untuk mengawasi atau menjaga (Name) selama ia berada di bawah pengawasanmu."
Canaria tersenyum, "Boleh, tapi ... aku tidak menjamin bahwa aku benar-benar bisa menjaga anak itu, kalau sekedar mengawasi aku bisa saja."
(Mother Name) memberikan ratapan yang sungguh-sungguh kepada Canaria sebagai penolong untuk kesembuhan putrinya, "Canaria, tolong bantu kami. Kalau bisa, tolong rahasiakan hal ini dari (Name) dan juga semua orang."
Canaria tersenyum lagi, "Bibi tidak perlu khawatir, sebenarnya aku juga sedikit tertarik dengan anak itu sih. Ya ... Walaupun ada sikap atau sifatnya yang menyebalkan seperti ayahnya."
(Mother Name) tersenyum dan diikuti dengan helaan napas, "Ayolah."
(Mother Name) terkekeh kecil.
"Oh iya, tadi malam apa (Name) baik-baik saja setelah pulang latih tanding voli?" tanya Canaria dengan nada memastikan.
"Baik-baik saja, dia datang mandi, makan, dan tidur, seperti biasanya. Apa ada sesuatu yang terjadi selama latih tanding itu?" jawab (Mother Name).
"Kemarin (Name) terlihat begitu depresi, saat pertandingan babak kedua ia tiba-tiba ingin di ganti dan berkata dengan nada tinggi. Apa itu ... Termasuk ke dalam gejala Bipolar ya?" lanjut Canaria.
"Sudah kuduga, pasti akan terjadi dalam waktu dekat ini."
(Father Name) menatap Canaria dengan ratapan sungguh-sungguh dan Memohon untuk tetap berada di garis mengawasi (Name) jika sesuatu hal terjadi padanya tiba-tiba.
Sekarang pukul 9 pagi, karena leluasa untuk menceritakan lebih detail masalah tugas yang harus di emban oleh Canaria, (Name) untung saja sudah berangkat pergi ke sekolah 2 jam yang lalu.
☾
Sorot mata Kenjiro melihat meja kosong yang berada di sebelahnya, itu adalah meja Canaria. Laki-laki itu sesekali tidak melihat atau mendengarkan penjelasan dari guru yang sedang menerangkan materi di depan.
"Canaria-san tidak masuk, Kenapa?" tanya Kenjiro pada dirinya sendiri.
☾
Setelah berbincang-bincang panjang lebar dengan keluarga (Last Name) hingga pukul 1 siang, sembari menikmati jamuan yang telah di berikan oleh (Mother Name), kini Canaria sangat leluasa sekali untuk menikmati hari bolosnya dari sekolah.
Merenggangkan tangan ke atas sembari berjalan melewati gang-gang komplek rumah, Canaria memanfaatkan waktu hari ini untuk pergi ke minimarket dan membeli sebotol bir.
"Semoga saja ada yang menjual bir." gumam Canaria dengan nada senang.
Tiba di saat ia akan keluar dari perkomplekan dan menuju jalan besar, tidak sengaja ia menabrak sosok perempuan mengenakan sebuah seragam SMA lain yang melintas dari sisim kanan. Keduanya meringis kesakitan dan mundur beberapa langkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAMOTOS // Ushijima Wakatoshi『✔』
Fanfiction『Book 1 - End』 ⚠ Restricted Zone! ¦ ushijima wakatoshi x bipolar! reader ¦ Sisi lain dari cerita Haikyuu Season 1, mengisahkan perjalanan hidup (Full Name) dalam dunia pervolian dengan suatu gejala/penyakit yang menimpa dirinya, yaitu Bipolar...