TIGA PULUH DUA

3.6K 644 129
                                    

CALL YOU MINE
An EXO FANFICTION
HunKai
Romance, Drama
Warning : BL, Typo

Nih Nyai kasih update siang-siang, yang biasanye update deket tengah malem sekarang siang, detik-detik cerita ini END semakin dekat, jangan jantungan ya kalo ada kata END, kan kejutan hehehehe.

Previous
"Sehun..," kekeh Jongin kemudian tersenyum.
Tirai jendela bergerak pelan karena angin yang masuk dari luar. Tidak ada pendingin ruangan di dalam kamar namun di dalam kamar ini sama sekali tidak terasa panas. Jongin mengusap pelan dahi sang putera, dia berharap jika hubungannya dengan Sehun adalah pilihan tepat untuk dirinya dan Soobin.

BAB TIGA PULUH DUA

"Soobin adik Sehun."

Jongin baru saja selesai menyegarkan diri dan Nyonya Oh tiba-tiba memanggilnya ke dapur, menyajikan segelas jus apel segar beserta roti panggang dengan selai buah persimmon.

Soobin sedang bersama Sehun di kamar mandi sedang Tuan Oh sudah berada di kebun beliau.

"Aku punya semua foto Soobin saat di dalam perutmu dan saat dia lahir." Ucap Nyonya Oh sambil duduk di hadapan Jongin.

Jongin mencoba mengingat. "Anda Oh Hyena?"

Nyonya Oh tertawa. "Iya, ini aku dan suamiku Oh Manse. Kau kecewa?" Tatapan Nyonya Oh menjadi redup.
Jongin tersenyum.

"Sama sekali tidak, memang sedikit mengagetkan. Aku tidak masalah dengan kenyataan ini karena memakai donor sperma adalah keputusanku, hanya sedikit kaget saja kenapa saya tidak menyadarinya sejak awal."

Nyonya Oh tersenyum ramah sambil menggenggam kedua tangan Jongin.

"Secara biologis aku memang ayah Soobin tapi biar dia memanggilku Kakek saja." Kekeh Tuan Oh yang baru saja masuk dan bergabung di meja makan.

"Jika ibu Sehun memakai semua sperma yang dibekukan saat itu kurasa Sehun dan Soobin itu harusnya saudara kembar. Benarkan Sayang?" Tuan Oh menatap istri cantiknya.

Nyonya Oh tertawa pelan. "Kita bahas hal lain lagipula Soobin akan tahu saat dia dewasa nanti, jika kau menikah dengan Sehun, Soobin akan menjadi cucu kami dan memanggil aku juga suamiku dengan Kakek dan Nenek, Soobin tidak akan memanggil dia Ayah." Nyonya Oh menunjuk sang suami.

Tuan Oh tertawa kemudian menggenggam tangan kanan sang istri yang tadi digunakan untuk menunjuk wajahnya, mencium punggung tangan perempuan yang sudah menemaninya selama dua puluh delapan tahun.

"Aku mencium aroma persimmon, kau mengganti sabun mandimu?"

"Tidak, aku membuatkan roti panggang dengan selai persimmon untuk Jongin dan Sehun, semoga Soobin juga suka. Lepaskan tanganku!"

Nyonya Oh menarik tangannya dari genggaman sang suami, merasa malu karena dilihat Jongin. Sementara Jongin justru tersenyum senang melihatnya.

"Jongin kau pernah minum soda dengan raspberry segar yang dihancurkan di dalam gelas?"

"Belum.., saya belum pernah meminum sirup segar yang seperti itu."

"Baiklah, aku akan membuatkan satu untukmu. Sehun sangat suka tapi rasanya memang sedikit asam untuk anak-anak, kurasa Soobin tidak akan suka."

"Soobin suka stroberi."

"Sekarang bukan saatnya Soobin meminum soda." Kekeh Tuan Oh, berdiri dari kursi makan kemudian bergabung dengan Nyonya Oh untuk menyiapkan minuman yang tadi beliau tawarkan.

Sehun bergabung di meja makan setelah semua hidangan tersaji, Soobin juga tersenyum lebar di dalam gendongan Sehun dengan rambut setengah basah.

Soobin tidak suka dengan pengering rambut, dia akan berteriak dan menangis jika rambutnya dikeringkan dengan mesin pengering rambut. Hal yang lumayan menyulitkan Jongin jika dia harus keluar di pagi hari yang dingin bersama Soobin dengan rambut setengah basahnya, Jongin tentu tidak mau melihat bayinya terkena flu.

CALL YOU MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang