DUA PULUH DUA

3.6K 640 84
                                    

CALL YOU MINE

An EXO FANFICTION

HunKai

Romance, Drama

Warning : BL, Typo

Previous

"Chanyeol!" Jongin memekik kesal, mengacak rambutnya melampiaskan perasaan kesalnya supaya dia bisa cepat membereskan pekerjaan. "Park Chanyeol!" Jongin kembali berteriak kesal saat Chanyeol memborbardir ponselnya dengan tips-tips antah berantahnya.

"Apa aku harus melakukan semua tips Chanyeol?" Jongin bertanya kepada dirinya sendiri. "Astaga!!" Jongin berteriak kesal, mengacak rambutnya sekali lagi, kemudian melempar ponselnya ke atas sofa dan kembali bekerja. Mengabaikan pesan tidak penting dari Chanyeol, lagipula dia sudah memberi alasan yang setengahnya memang dikarang-karang supaya lebih dramatis kepada Sehun, supaya laki-laki itu berhenti meghubunginya sampai mereka bertemu besok.

"Chanyeol..., Sehun...," Jongin kembali mengeluh karena dua orang itu berhasil membuyarkan konsentrasinya dan membuat seorang Kim Jongin musisi selama sepuluh tahun seperti bocah yang baru mengenal tiga kunci dasar.

BAB DUA PULUH DUA

Setelah berada di dalam pesawat selama kurang lebih empat belas jam kemudian disambung dengan duduk di dalam mobil hotel yang menjemputnya maka sampailah Jongin di hotel yang sama dengan Sehun, karena musim liburan belum dimulai hotel dalam keadaan sepi dan Jongin bisa memilih kamar hotel yang bersebelahan dengan kamar Sehun, tentu saja informasi posisi kamar Sehun didapat Jongin dari Chanyeol, informasi akurat berdasarkan mata-mata Chanyeol di agensi Sehun.

Jongin tidak tahu kenapa dia melakukan semua ini padahal Sehun tidak tahu jika dirinya berada di Norwegia sekarang, Jongin sengaja mematikan ponsel dengan nomor yang Sehun ketahui dan memakai ponsel dengan nomor lain. Seharusnya dengan semua itu, Jongin tidak harus pergi ke hotel ini dan tidur di kamar yang dekat dengan Sehun, apa dirinya secara tidak sadar sudah mengikuti tips sesat ala Chanyeol? Entahlah.

Jongin melangkah dengan cemas menuju kamarnya, ia takut jika Sehun tiba-tiba keluar dari kamarnya. Bisa saja syuting diundur atau perihal lainnya sehingga Sehun berada di kamar, Jongin menarik koper merahnya dengan tergesa melewati lorong kamar yang panjang dan sepi, kedua matanya bergerak gelisah memperhatikan sisi kanan dan sisi kiri di mana terdapat kamar-kamar dengan pintu tertutup. Jongin berhenti di depan pintu kamarnya dengan nafas memburu, ia menjulurkan leher ke kanan, melihat pintu kamar di mana Sehun berada tertutup. Jongin menghembuskan nafas lega, menempelkan kartu kunci.

"Kenapa dia tidak bisa dihubungi."

Seseorang keluar dari kamar dan sialnya suara pintu tidak terdengar oleh Jongin, dia menggerutu dan Jongin yakin itu adalah suara Sehun, dia memakai bahasa Korea, tidak salah lagi. Jongin Memegang gagang pintu, membuka pintu dengan cepat, menyelinap masuk.

BRAK!

Jongin nyaris mengumpat karena bagian belakang kopernya terjepit pintu, rupanya pintu mulai menutup otomatis sebelum koper merah Jongin masuk seluruhnya.

"Chanyeol juga tidak menjelaskan apapun dan berbicara soal kejutan, kenapa semua ini menyebalkan."

Jongin bersembunyi di balik pintu, membiarkan kopernya tetap terjepit di dalam pintu, ia memastikan tubuhnya tidak terlihat dari luar. Suara Sehun yang menggerutu terdengar jelas, Jongin melirik ke kiri, ia menatap punggung seseorang dalam balutan pakaian olahraga berwarna gelap, itu Sehun tidak salah lagi. Setelah Sehun berbelok menuju lift barulah Jongin membuka pintu lebih lebar lantas menarik kopernya masuk. Jongin meninggalkan koper dan ransel berukuran sedangnya di dekat pintu kamar mandi, ia melangkah lelah menuju meja, mengambil air mineral, meminumnya kemudian menjatuhkan diri di atas ranjang dalam posisi tengkurap. Ia merasa bersalah kepada Sehun.

CALL YOU MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang