EMPAT PULUH EMPAT

3.9K 572 43
                                    

CALL YOU MINE

An EXO FANFICTION

HunKai

Romance, Drama

Warning : BL, Typo

Previous

Sehun tertawa tanpa memberi jawaban, perlahan memisahkan dirinya dari Jongin, menarik selimut yang sempat berantakan. Memeluk Jongin dan mencium pelipis kanan Jongin. "Selamat tidur."

"Kau belum menjawab pertanyaanku."

"Tidak, sama sekali tidak. Kau tidak menyakitiku." Kekeh Sehun. "Bukankah seharusnya aku yang bertanya seperti itu? Hmm?"

Jongin tertawa pelan. "Kau juga tidak menyakiti."

"Beruntung kita ada di rumah orangtuaku jika tidak...,"

"Jika tidak kenapa?" Jongin memotong ucapan Sehun.

"Selamat tidur." Sehun membiarkan Jongin bertanya tanya dengan jawabannya.

BAB EMPAT PULUH TIGA

Jongin membuka kedua matanya dengan cepat, nafasnya memburu, dan jantungnya berdebar cepat. Ia tahu Sehun masih tidur di sampingnya, Jongin menatap langit-langit kamar untuk beberapa saat sebelum memutuskan untuk turun dari tempat tidur. Mengambil pakaian, memakainya dan keluar dari kamar dengan perlahan. Langit masih gelap sekarang pukul tiga pagi. Jongin menutup pintu kamar sepelan mungkin ia berjalan perlahan menuruni anak tangga dengan lelehan air mata yang mengalir tanpa bisa dia tahan. Rindu, rasanya sangat rindu. Benar Jongin bermimpi tentang keluarganya, di rumah masa kecilnya, sangat bahagia sampai dia terjaga dan sadar jika semuanya sudah pergi.

Jongin membuka pintu yang harus dia lewati ke halaman belakang. Jongin perlahan keluar, dia tidak berjalan sampai ke kolam ikan, melainkan duduk di dekat pintu. Menatap langit, ada bulan bersinar meski tidak terlihat penuh, juga bintang yang terlihat cukup banyak malam ini.

"Bagaimana kabar kalian? Aku menikah hari ini. Kalian pasti melihatnya kan?" Jongin menelan ludah susah payah. "Aku—aku bermimpi tentang rumah kita dulu, dan kalian ada di sana. Kalian tidak pergi, aku..., rasanya sulit untuk kembali ke sana tanpa teringat kembali semua kenangan kita."

"Ayah, Ibu, Kakek, Nenek. Aku..., aku rindu sekali, bagaimana aku bisa bertemu dengan kalian? Bagaimana caranya? Berbicara dengan nisan itu..., aku tidak mau berbicara dengan batu nisan. Bagaimana caranya aku bisa bertemu dengan kalian? Sekali saja, jika di dalam mimpi aku akan berakhir sedih dan menangis."

Jongin menekuk kedua lututnya kemudian memeluknya. "Ada banyak hal yang bisa kita lalui bersama, ada banyak hal yang bisa aku berikan dan bagi kepada kalian. Kenapa? Kenapa kalian pergi begitu cepat? Kenapa kalian meninggalkan aku seorang diri dan datang lewat mimpi yang membuatku kacau sepanjang hari. Maaf jika aku banyak mengeluh, aku hanya..., aku hanya rindu. Sangat rindu."

Seseorang memeluk Jongin dari belakang, Jongin tahu jika itu Sehun jadi dia tidak perlu berteriak ketakutan. Jongin merasakan dagu Sehun diletaka pada bu kirinya, juga pelukan Sehun yang mengerat. "Mereka tahu." Ucap Sehun. "Mereka tahu apa yang kau lakukan setiap harinya, setiap tawa dan tangismu, mereka tidak meninggalkanmu jadi jangan pernah merasa sendiri."

"Aku rindu sekali...," bisik Jongin tidak mampu melanjutkan ucapannya.

"Meski kau tidak bisa menemui mereka lagi di dunia ini, di penjuru dunia, kau masih menemukan mereka di dalam kenanganmu. Kau mencintai mereka dan merekapun mencintaimu."

Jongin menghapus kasar air matanya."Biasanya aku baik-baik saja, tapi setiap kali aku bermimpi tentang mereka rasanya sakit sekali. Rasanya seperti kemarin kami berpisah."

CALL YOU MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang