Chapt 8-Penjelasan

3.7K 200 14
                                    

Nay mengerjap-ngerjapkan matanya tatkala cahaya matahari menembus fantilasi. Ia merasakan sebuah benda berat yang menindih kaki nya.

Perlahan-lahan ia membuka matanya, hingga terbuka. Syok dan kaget, spontan ia mendorong tubuh Rey yang berada di sebelahnya.

"Awh." Ringis Rey.

"Rey, kamu kenapa bisa bisa disini?", Teriakk Nay.

Rey masih belum sepenuhnya sadar, ia merasakan kepalanya yang pusing. Akibat dorongan Naya yang membuat nya jatuh.

"Rey." Teriak Nay lagi.

Rey kembali duduk di tepi kasur, tersenyum melihat kekasihnya yang memasang wajah kesalnya. "Pagi ay." Sapa Rey.

Nay masih menatap Rey kesal, hingga ia menghembuskan nafasnya panjang dan memutuskan untuk keluar dari kamar Rey.

"Ay, mau kemana?" Tanya Rey.

Naya menoleh sekilas, dan kembali berjalan meninggalkan kamar.

Rey menghembuskan nafasnya berat, kekasihnya benar-benar marah dengannya. Apa yang harus ia lakukan? Menjelaskannya? Atau? Arghhh,, Rey pusing.

"Ijinin aku buat jelasin semua ini ay." Gumam Rey.

~~NAYARA'~~

Disela-sela berjalan Naya terus saja menggerutu, entah lah, sekarang ia tidak ingin berhadapan dengan Rey kekasihnya.

Sampailah Nay di kitchen, ada bi Esti disana.

" Selamat pagi Non, mau sarapan apa?" Tanya Bi Esti, pembantu Rey.

"Pagi bi, buatin susu dulu aja."

Nay menghembuskan nafasnya berat, duduk di kursi dengan menyangga dagunya, kepalanya terasa pusing. "Mami mana bi?" Tanya Nay.

Bi Esti yang sedang menyiapkan susu pun tak menoleh sama sekali "Tadi keluar Non, katanya mau beli sesuatu gitu." Ujarnya. "Ini susunya." Sembari memberikan segelas susu putih.

Nay tersenyum menerimanya "Makasih ya bi." Meneguk seperempat susu "Nay pengen makan nasi goreng, bisa tolong masakin buat Nay nggak?"

Dengan senang hati bi Esti membuatkannya. Bukan hanya untuk Naya tetapi untuk tuan muda nya juga.

"Den Rey mana Non? Masih tidur?" Tanya Bi Esti.

"Nay nggak tau."

Bi Esti tersenyum mendengar jawaban Nay, pasti mereka sedang bertengkar -- fikir bi Esti.

"Non lagi ada masalah ya sama Aden?" Tanya Bi Esti.

Naya diam.

Bukannya Nay tidak sopan tetapi dirinya benar-benar sedang tidak mood untuk membicarakan Rey, terlebih lagi kepalanya sangat pusing.

Hingga seseorang dengan santainya duduk di sebelah Nay, membuat gadis itu semakin pusing.

"Ay kenapa?" Tanya Rey. Nay Masih setia menyangga dagunya.

Diam seribu bahasa. Tanpa ada niatan untuk menjawab nya.

Rey menghela nafas nya berat, mengalihkan pertanyaan nya untuk Bi Esti "Bi masak apa?"

NAYARA'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang