Dua Minggu kemudian
Pagi yang sangat cerah, sinar matahari telah terbit sangat indah, burung-burung berkicauan kesana-kemari di temani dengan mobil-mobil yang terus berdatangan kemari.
Ya, di SMA Bina Utama telah ramai dikunjungi siswa sekolah lain. Karna, tepat pada hari ini lah perlombaan di mulai. Basket, Voli dan juga Futsal. Persiapan dan kesiapan pemain akan di tunjukkan pagi hari ini. Siapa yang menang itulah yang terbaik dari yang baik.
Mental yang kuat harus ikut serta ada di dalam hati, menanggapi sorakan demi sorakan yang nantinya datang dari siswa SMA Bina Utama yang menjadi tuan rumah dalam event pemuda cup kali ini. Cukup menguntungkan bagi sang tuan rumah perlombaan ini.
Semua peserta yang ikut serta dalam perlombaan sudah berkumpul untuk melaksanakan apel pembukaan, bukan semua nya tetapi ada yang masih belum datang kali ini.
"Ini tim voli putri SMA Nusa Indah kemana ya? Beneran cuma lima orang?" Tanya panitia, ya hanya tim voli putri SMA Nusa Indah lah yang masih belum lengkap. Bukan karena apapun, rencana awalnya memang semua tim SMA Nusa Indah berangkat bersama menggunakan bus, tetapi Nay dan kedua sahabatnya menolak untuk itu, dan pada akhirnya hanya mereka lah yang belum datang.
"Maaf pak, mereka masih di perjalanan. Sebentar lagi pasti sampai." Jawab Siska, dia satu tim dengan Naya.
"Itu alesan aja pak, udah deh diskualifikasi aja." Dara menimpali.
"Iya tuh bener, waktu nya mepet nih."
"Cepetan deh, panas nih."
Pak Budi yang mendengar gerutuan mereka, mendesah pelan, kebiasaan, Naya selalu saja begini, tidak pernah berubah--batinnya.
Rey terus saja dilanda rasa khawatir, manik matanya selalu menatap jam yang melingkar di tangannya. Dimana kekasihnya ini? Selalu saja membuat nya tak pernah tenang.
Lima belas menit menunggu, dengan teriakan-teriakan peserta yang sudah mulai jengah dan sangat membenci geng Queen bee tersebut selalu memojokkan panitia agar tim mereka di diskualifikasi.
"Pak, capek nih. Kapan pembukaannya? Lama banget, udah deh diskualifikasi aja. Udah nunggu lama, nggak ada toleransi lagi ini mah." Teriak Cia.
"Udah disku-." Ucapan Dara terpotong oleh tiga orang yang datang dengan wajah santainya.
"Apaan main diskualifikasi diskualifikasi gitu. Emang panitianya Lo." Celetuk Naya.
Dara mendelik tajam, kaget saat melihat Naya telah berada di belakangnya "Eh, Lo kira kita babu Lo apa? Suruh nungguin Lo yang dateng seenaknya."
"Bacot Lo. Kalau nggak suka bilang, nggak usah cari alesan buat ngediskualifisi tim gue."
Para panitia mendengus kesal "Sudah-sudah kita mulai saja." Panitia menengahi.
~~NAYARA'~~
Sorakan dari kalangan siswa SMA Bina Utama bergemuruh, tatkala mereka kompak mendukung tim basket SMA nya. Sungguh pesona dari tim basket selalu terpancar, apalagi Rey yang terus mencetak skor sejak awal pertandingan.
Rey ayo Rey
Ganteng banget, Ya Tuhan.
Dibalik rasa bahagia dari tim Bina Utama, ada rasa benci yang terlihat di wajah Dafa, seorang kapten dari SMA Nusa Indah. Tim basket Dafa telah memenangkan pertandingan penyisihan yang melawan tim SMA Antariksa tadi. Dan sekarang tim Bina Utama sedang melawan tim SMA Nusantara.

KAMU SEDANG MEMBACA
NAYARA'
Teen FictionNayara, gadis cantik yang menempuh pendidikan SMA, ia telah berpacaran dengan pria selama 1 tahun lamanya. Siapa sangka, ia selalu ingin merahasiakan hubungan mereka, hanya orang-orang terdekat yang mengetahuinya. Permasalahan terus terjadi dihubung...