"Jika hadirmu meninggalkan sejuta lara, mengapa kau hadir di hidupku saat dunia tidak abadi selamanya"
______
Specta cafe
Sebuah bangunan yang di design dengan sangat Indah,mewah dan megah, sungguh membuahkan hasil dari peningkatan profit cafe ini. Sebuah cafe yang terletak di Jakarta Utara, tak pernah sepi pengunjung. Banyak anak muda yang sering nongkrong disini, sekedar melepas keluh kesah dan masalah.
Sama seperti dua gadis yang sudah hampir 20 menit berada disini, menikmati menu yang sudah dipesan dan ramainya pengunjung.
Naya dan Elin, disinilah mereka berada. Di specta cafe, setelah pembicaraannya tadi sore dengan Elin, Naya akhirnya menyetujui nya. Karna ia berfikir untuk tidak lari dari masalah hubungannya dengan Rey.
Entahlah, apa yang akan dibicarakan Elin kali ini. Ia masih sangat penasaran, sebenarnya hatinya sakit, begitu sakit, karna pria itu telah menghianatinya.
"Lo mau bicara apa sih, dari tadi nggak bicara-bicara?" Tanya Naya kesal.
Elin memutar bola matanya malas, tidak sabaran sekali. Padahal dirinya sedang menikmati snack dan minumannya.
"Ntar dulu lah, gue nikmatin ini dulu." Jawabnya.
"Gue tabok lo." ujar Naya sudah mulai tidak sabaran.
Elin kembali menghembuskan nafasnya, menarik kursinya dan membenarkan posisinya.
"Gue tadi di telfon cowo lo. Soal masalah sekarang." Terang Elin.
"Terus?"
"Kata dia ini cuma salah paham."
Brakk
Naya reflek menggebrak meja nya cukup keras. Tidak peduli dengan sekitar.
"Salah paham kata lo hah?" Naya emosi.
Elin berusaha berbicara dengan pelan, agar gadis didepannya ini mengerti. Tapi, mungkin Naya sudah terlalu emosi dengan masalahnya.
"Dengerin gue, dengerin penjelasan gue dulu. Baru lo bisa nyimpulin, lo tenang jangan emosi. Oke?" Tutur Elin menenangkan.
Naya sedikit menetralkan emosinya, menarik nafasnya dan menghembuskan nya perlahan. Ini bisa sedikit membantu dirinya.
"Lo harus dengerin penjelasan cowo lo dulu Nay, nggak bisa harus menyimpulkan dengan keadaan emosi kayak gitu. Harusnya lo tau bahwa cowo lo sayang banget sama lo. Yang lo curigai harusnya si Cia, bukan Rey. Dari dulu cewe itu udah suka sama cowo lo kan?" kata Elin panjang lebar.
"Siapa tau cowo lo di jebak." ia mengakhiri pembicaraanya.
"Tapi, bahkan Rey itu bilang ke gue kalau dia nggak sadar dia ngapain sama tuh cewe. Gue cuma takut Rey ngelakuin hal itu Elin." Terang Naya, jujur siapa coba yang tidak takut akan hal seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYARA'
Teen FictionNayara, gadis cantik yang menempuh pendidikan SMA, ia telah berpacaran dengan pria selama 1 tahun lamanya. Siapa sangka, ia selalu ingin merahasiakan hubungan mereka, hanya orang-orang terdekat yang mengetahuinya. Permasalahan terus terjadi dihubung...