Naya dan Rey duduk termenung di balkon kamar Nay, semilir angin malam yang berhasil menembus relung hati telah menemani kebahagiaan antara dua pasang kekasih dalam mencurahkan kerinduan.
Jam sudah menunjukkan pukul 19.16 malam, Rey sengaja belum pulang dan menemani Naya yang di rumah sendirian karena kedua orang tua nya sedang ada pertemuan dengan rekan kerja. Rey tidak akan tega membiarkan kekasihnya dirumah sendirian, ia takut kalau terjadi apa-apa nanti nya.
Posisi yang sangat nyaman, Nay yang duduk selonjoran di depan Rey sembari menyenderkan kepalanya di dada bidang kekasihnya.
Pria itu membelai lembut puncak kepala kekasihnya dengan sayang, seakan-akan inilah posisi ternyaman yang telah di ciptakan nya.
"Ay, makan yuk." Ajak Rey.
Naya menoleh ke arah kekasihnya, menatap dalam-dalam "Yuk, tapi gendong." Ujar Naya manja.
Rey mengacak-acak rambut Naya gemas kemudian mengangguk "Okelah Tuan putri." Jawabnya.
Naya tersenyum, dan melentangkan kedua tangannya untuk memposisikan tubuhnya agar Rey bisa menggendongnya.
"Ay, jangan gerak-gerak dong. Kalau jatuh nggak lucu" Kata Rey saat Naya terus saja menggerak-gerakkan kakinya.
Naya terkekeh "Biarin, kalau jatuh ya sakit. Gitu aja susah."
Rey menggelengkan-gelengkan kepala nya, dengan hati-hati ia menuruni tangga menuju meja makan.
"Ay, jangan jahil deh." kata Rey lagi saat lehernya ditiup oleh kekasihnya.
Naya terkekeh, Rey akan sangat lucu jika di jahili. Dengan cepat, ia mencium pipi sebelah kanan Rey.
Rey sempat kaget lalu tersenyum "Udah mulai ya, siapa sih yang ngajarin kayak gitu."
"Kamu."
Lagi-lagi pria itu di buat tersenyum atas tingkah kekasihnya.
Rey menurunkan Naya dengan hati-hati tatkala ia sudah sampai di meja makan.
"Biii, Bi Ijahh." Panggil Naya.
Tak lama datanglah Bi Ijah "Iya non?"
"Mau makan bi, udah masak belum?"
"Oh udah Non, baru aja selesai. Sebentar saya ambilkan dan buatkan susu buat Non sama Den Rey."
Naya dan Rey mengangguk dan tersenyum.
"Bi, susu yang biasa ya." Pesan Rey.
"Oh, siap Den. Yang merk itu kan rasa vanila."
Rey terkekeh mendengar jawaban pembantu kekasihnya itu, yang sudah tau selera nya. Karna, Bi Ijah dulu sempat bertanya kalau Rey biasanya minum apa. Dan jawabannya susu yang ada di salah satu alfamart, lalu Bi Ijah membeli stok untuk Rey.
Naya hanya menggelengkan-gelengkan kepala nya melihat tingkah pembantu dan kekasihnya yang terlihat sangat akrab.
~~NAYARA'~~
"Silahkan dimakan Non dan Den Rey." Kata Bi Ijah.
"Makasih bi."
"Eh-eh,." Kaget Nay saat Rey menarik piring yang akan di makan Naya.
Rey tersenyum "Biar aku yang suapin kamu." Kata Rey.
Naya tersenyum. Kenapa Rey yang bad boy dan pembuat onar di sekolah bisa seromantis ini jika bersama dengan Nay?
"Kamu makannya gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYARA'
Teen FictionNayara, gadis cantik yang menempuh pendidikan SMA, ia telah berpacaran dengan pria selama 1 tahun lamanya. Siapa sangka, ia selalu ingin merahasiakan hubungan mereka, hanya orang-orang terdekat yang mengetahuinya. Permasalahan terus terjadi dihubung...