-Saat seseorang mendapatkan apapun dengan cara kotor maka tidak akan pernah abadi, apalagi saat ada cinta yang begitu suci-
______
Malam sudah berlalu, cahaya bulan dan bintang kini sudah digantikan cahaya matahari untuk menjalankan tugasnya menerangi bumi. Panas yang begitu terik seperti ingin membakar kulit, menunjukkan bahwa hari sudah berganti.
Setelah malam di specta cafe, tidak ada hal khusus lagi yang terjadi. Hanya saja Rey mengantarkan Naya pulang kerumahnya, tanpa memperdulikan Cia. Mungkin bisa dibilang, gadis itu sangat kesal karena di tinggalkan di daerah Jakarta Utara yang jelas-jelas jauh dari daerah rumahnya.
Jakarta Utara
08.28 wibSeorang gadis masih setia memejamkan matanya diatas kasur kesayangannya, tidurnya seperti mendapat kenyamanan yang sulit ia dapatkan beberapa hari terakhir. Bisa dikatakan bahwa fikiran nya lebih ringan setelah membicarakan masalah yang didapatinya.
Sampai orang tuanya tak ingin sekalipun mengganggu tidur anak gadisnya, walaupun hari sudah hampir siang. Alasannya bukan hanya weekend, tapi juga karena kualitas tidur buruk anaknya beberapa hari terakhir.
"Woaahmmm."
Naya menguap didalam tidurnya, sembari menggeliat untuk memposisikan tubuhnya jauh lebih nyaman. Hingga suara deringan ponsel yang memenuhi ruangan kamarnya, membuat tidurnya terganggu.
"Siapa sihhh pagi-pagi nelfon." Gumamnya, sembari tangan yang berusaha mengambil handphone diatas nakas dekat kasurnya.
Ia mengerjap-ngerjap kan matanya, menggosok nya pelan hingga ia melihat nama yang tertera di handphonenya.
"Aleta." gumamnya.
Call
"Ngapain sih lo pagi-pagi nelfon gue, ganggu orang tidur banget."
"Heii Nayaa, ini udah siang bloonn." Teriak Aleta di handphone.
Naya segera melihat jam yang ada di temboknya, setengah sembilan.
"Terus mau lo apa?" Tanya nya.
"Gue mau ngajak lo ke Jogja."
Naya melotot mendengar apa yang disampaikan Aleta, ini bukan saatnya liburan mana mungkin pergi keluar kota.
"Lo udah gila tiba-tiba ngajak ke Jogja, ini bukan waktunya liburan Aletaaa." Balas Naya sedikit ngegas.
"Diem dulu, gue jelasin."
"Oke."
"Ortu gue ada urusan di sana besok pagi, dan nanti malem terbangnya. Nggak mungkin dong gue sendiri dirumah, sedangkan adek gue juga ikut. Sekalian aja kan liburan, lagian disana bisa kemana aja, destinasi nya banyak banget. Ga mungkin gue lewatin gitu aja kan?"
Naya mengangguk-anggukan kepalanya mendengar celotehan Aleta di pagi hari.
"Terus ngapain lo ngajak gue?"
"Yakali gue sama adek gue, nggak seru banget bangett. Jadi gue ngajak lo sama Elin. Oke kan? Gue nggak nerima penolakan ya. Lagian cuma 3 hari disana. Rabu malam ntar pulang."
"Oh iya, tiket pesawat ortu gue yang nanggung."
Tutt
Naya melemparkan handponenya begitu saja di kasur nya "Sialan tuh anak, Untung sahabat gue." Celoteh Naya.

KAMU SEDANG MEMBACA
NAYARA'
Teen FictionNayara, gadis cantik yang menempuh pendidikan SMA, ia telah berpacaran dengan pria selama 1 tahun lamanya. Siapa sangka, ia selalu ingin merahasiakan hubungan mereka, hanya orang-orang terdekat yang mengetahuinya. Permasalahan terus terjadi dihubung...