Dwaddy! -: Outbound

1.8K 174 19
                                    

✧༝┉┉┉┉┉˚*❋ ❋ ❋*˚┉┉┉┉┉༝✧

Jungwoo mempoutkan bibirnya sebal saat panggilan video yang ia buat tak pernah dijawab sekalipun oleh Mommy nya, pemuda bermarga Kim itu terus menggerutu di sela-sela panggilannya hingga membuat Jaehyun menatapnya.

"Di korea sudah sangat malam, mungkin Mommy mu sedang tidur" tegur Jaehyun mengingatkan, Jungwoo kemudian mendengus dan melempar handphone dengan gambar apel itu kesembarang tempat yang untungnya terjatuh diatas sofa empuk ruang tamunya.

"Ini sehari penuh Mommy tidak mengabariku daddy" keluh Jungwoo, Jaehyun mengangguk paham pasalnya ia juga bernasib sama dengan putranya, terabaikan.

"Bisa saja Mommy mu sedang sibuk di butiknya kan?"

Pukul satu siang, itu artinya sudah pukul dua pagi di Seoul dan Jaehyun tidak sepenuhnya salah boleh jadi calon istrinya itu memang benar-benar sibuk hingga tidak mengabari mereka hari ini, lagipula ini saatnya istirahat.

"Terserah, pokoknya aku marah pada Mommy!" Jungwoo tak mengatakan hal itu secara sungguh-sungguh tentunya.

Pemuda manis itu memilih untuk kembali ke kamarnya guna mengganti pakaian dan mengambil tasnya, "daddy aku akan pergi dengan Jeno" katanya kemudian, Jaehyun sedikit mengernyit.

"Pulang pukul berapa?" Suara Jaehyun terdengar serius layaknya seorang Ayah yang protektif, Jungwoo hanya menaikkan bahunya.

"Mungkin malam, " katanya sedikit tak yakin.

"Jeno sudah sampai, kalau begitu aku pergi dulu dad, daah~" Jungwoo langsung keluar rumahnya setelah pesan dari sepupunya itu masuk, bilang bahwa dia dan beberapa kawan lainnya sudah sampai.

Ya sejujurnya Jungwoo sengaja bilang bahwa ia akan jalan-jalan berdua dengan Jeno karena dia senang saat melihat raut wajah tak senang sang ayah jika ia sudah membawa Jeno kedalamnya, padahal mereka tak hanya berdua, ada beberapa teman lain yang akan ikut.

Jungwoo menyukai ke posesifan calon ayahnya tersebut, karena dengan begitu Jungwoo merasa bahwa perhatian ayahnya memang sebesar itu untuknya.

"Kau dimana, aku sudah di luar apartment" tanya Jungwoo pada sambungan teleponnya bersama Jeno, tak lama sebuah mobil sport berwarna putih berhenti tepat di depannya, itu adalah mobil mewah dan jelas bukan Jeno pemiliknya.

Lalu siapa? Jungwoo juga tak tahu.

Seseorang yang tak dikenal olehnya keluar dari mobil mewah tersebut, seorang pemuda tampan dengan pakaian trendy dan tampak pas ditubuhnya itu menghampiri Jungwoo.

"Kau Kim Jungwoo?" Tanya sang pemuda yang dibalas anggukan polos oleh Jungwoo, pemuda itu tersenyum membuat wajahnya semakin tampan, Jungwoo mengakui hal itu.

"Aku Lucas, senang berkenalan denganmu" pria itu mengenalkan dirinya, tangannya terulur berharap Jungwoo sudi untuk bersalaman. Tentu Jungwoo tak menolak, tautan kedua tangan yang berbeda itu tampak hangat.

"Kalau begitu silahkan masuk, Jeno memintaku untuk menjemputmu" ujar Lucas, Jungwoo hanya  tersenyum kikuk ketika Lucas dengan gentlenya membukakan pintu penumpang.

Oke bisa Jungwoo akui bila pemuda ini punya nilai plus. Dia tampan, tinggi, dan cukup baik dalam memperlakukan Jungwoo.

Mungkin nanti Jungwoo bisa membanggakan pria ini di hadapan Jaehyun kan?

Keduanya akrab dalam waktu yang singkat, Lucas lebih banyak bicara membuat suasana di dalam sana lebih hangat, sesekali Lucas membuat candaan yang terdengar garing namun Jungwoo tetap menikmatinya.

"Kau berpacaran dengan Jeno, Jungwoo-ssi?" Tanya Lucas tiba-tiba.

Jungwoo tertawa ketika pemuda itu memberikan ekspresi serius, well siapapun akan mengira demikian.

Dwaddy! - JaeWoo+Yong [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang