Trouble 3: Kesepian Mei

314 7 0
                                    

Hari ini, rumah tampak sepi. Izumi tidak ada dengan alasan meeting, Yumi pergi ke mall bersama temannya, Madoka pergi ke perpustakaan, dan si kembar pergi bermain bersama teman-temannya.  Hanya menyisakan Mei di rumah sendirian. Padahal, Izumi sudah meminta salah satu teman perempuannya untuk menjaga dan menemani Mei, tapi dia tidak datang juga. Namun, ini adalah hal yang biasa bagi Mei. 

Siang menuju sore hari, sekitar pukul dua siang, sesudah mencuci piring, Mei menonton TV. Mei menonton TV secara tidak jelas, dia terus memindah-mindahkan saluran TV, mencari acara yang cocok dengan isi hatinya. Sudah mengulang channel berulang kali, Mei tidak menemukan acara yang menarik. Dia kemudian hendak menyalakan playstation yang ada di ruang TV, walaupun Mei tidak tahu dan tidak pernah bermain PS sebelumnya.

“Ini nyalainnya gimana, ya?” Mei kebingungan. Dia kemudian melihat-lihat dan mengidentifikasi PS tersebut dan menemukan sakelar. “Pasti ini.” Mei menekan sakelar tersebut dan PS mulai menyala.

Melihat di layar TV dan daftar game yang ada di dalam PS. Mei kembali kebingungan, game apa yang seharusnya dia mainkan. “Ga ada Candy Crush ya? Zuma?” system PS yang dimainkan Mei adalah PS3, Mei tidak menemukan game yang bernama Candy Crush.

Game-game yang dia ingat hanyalah game-game PC jadul yang ada di PC di rumahnya dulu.

Kemudian dia memilih game Resident Evil 6 untuk dimainkan, dia melihat dari preview gambar cover game yang ada di layar. “Pemerannya ganteng.” Tapi pada saat game mulai, dia kebingungan kembali. Dia tidak tahu cara memainkannya, dia asal-asal saja menekan console PS3. Belum apa-apa sudah merasa tidak cocok dengan game tersebut, dia me-reset PS3nya dan memilih GTA V untuk dimainkan. Setelah memainkan beberapa menit, dia me-reset PS3nya kembali, dia tidak suka akan kekerasan yang ditampilkan GTA. Yang selanjutnya adalah Final Fantasy XII. Game ini juga tidak cocok dengan Mei, dia merasa bingung dan terlalu sulit. Menyerah, dia mematikan PS3nya serta TVnya.

“Ngapain ya?” Mei mengadah dan menaruh telunjuknya di bibir bawahnya dan berpikir apa yang harus dia lakukan untuk mengalahkan kebosanannya. Dia melihat ke pintu kamar Izumi, dan rasa penasaran langsung menghantui Mei. Dia jadi ingin tahu apa isi kamar Izumi.

Dia mencoba membuka pintu kamar Izumi, ternyata Izumi lupa mengunci pintu kamarnya. Saat hendak masuk, wajah Izumi terlintas di benak Mei mengatakan, “Jangan masuk ke kamar orang tanpa izin ya.” Mei tidak jadi masuk ke kamar Izumi.

Mei ingat dengan komik-komik dan majalah-majalah koleksi Madoka. Dia masuk ke kamarnya dan melihat dua kotak kardus air minum kemasan yang berisi komik dan majalah. Saat hendak membuka kardus yang tertutup tersebut, wajah Izumi kembali melintas di benak Mei mengatakan, “Jangan memakai barang punya orang lain tanpa izin, ya…” Mei tidak jadi untuk membaca komik atau majalah.

Tak ada yang harus dilakukan, Mei berbaring di tempat tidurnya. “Kak Izumi pulangnya lama sekali… kak Yumi juga…” memikirkan kedua kakaknya tersebut, Mei ketiduran sehingga dia lupa mengunci pintu rumahnya. Sampai pukul setengah empat, Mei dibangunkan oleh Madoka yang kembali dari perpustakaan.

“Mei! Mei! Bangun!”

“Hmm?”

“Kamu lupa ngunci pintu, ya?…”

“HAH?…” Mei kaget bangun dengan reflex.

“Untung ga ada yang masuk…”

Mei duduk di tempat tidur yang masih dalam keadaan setengah sadar dan sedang menunggu nyawanya untuk berkumpul kembali[1]. Madoka ikut duduk di samping Mei sambil bersandar ke tembok. Kemudian Madoka membuka buku yang baru saja dipinjamnya dari perpustakaan. Mei penasaran dengan isi buku tersebut karena Mei melihat wajah Madoka yang serius dan terlihat menyenangkan.

Brother's Troubles (On Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang