Senin pagi di mana Izumi menikmati libur tidak ada mata kuliah sedangkan adik-adiknya harus berangkat sekolah. Pukul delapan pagi, di mana hanya menyisakan Izumi seorang di rumahnya. Dalam keadaan sudah mandi, menikmati angin pagi yang sejuk walaupun matahari sudah tersenyum melihat orang-orang melakukan aktivitas paginya. Izumi menikmati secangkir teh hangat dan satu piring kue pancong.
Di mulai dari pukul tujuh tiga puluh pagi, sms masuk dari Rini meredup karena Rini harus bersekolah dan Izumi sudah memperingati Rini agar tidak mengirim pesan ketika dia sedang belajar. Izumi tidak ingin waktu sekolah Rini terganggu hanya karena ingin berbalas sms dengan Izumi, terkecuali di saat istirahat.
Pukul delapan lima belas, satu piring pancong dan secangkir teh hangat sudah dia habiskan. Lalu, dua mobil Avanza hitam parkir di depan rumahnya. Izumi melihat satu orang keluar dari tiap mobil.
“Om Zaid? Tante Ai?”
“Zumiiii!!! ‘ponakan om tersayang… hahaha…”
Mereka kemudian berpelukan. Yang datang bertamu ke rumah Izumi adalah om dan tante dari ayahnya. Om Zaid adalah adik ayahnya, beda mereka hanyalah sepuluh tahun. Hubungan mereka lebih mirip kakak adik dibandingkan om dan keponakan.
“Wah, tante Ai lagi hamil ternyata… selamat ya, om… hahaha…”
“Baru tujuh bulan nih…”
"Masuk, om! Silakan!"
Mereka kemudian masuk ke ruang tamu dan duduk.
“Mau minum apa, om?
“Gak usah… Om gak lama kok, soalnya ini juga om mau ke Surabaya…”
“Oooh… ada apa nih, om?”
“Gini… nenek kamu khawatir sama kamu…"
“Khawatir?”
“Iya… sejak adik-adik kamu tinggal di rumah kamu… nenek takut kamu kesusahan…”
“Ah, gak juga om… malah Izumi senang kok… hahaha… rumah Izumi jadi ramai…”
“Ohh… gini… itu om bawa mobil dua… nah yang satu buat kamu… yang tadi dibawa sama om… itu masih baru…”
“YANG BENER, OM?”
“Iya… Om belikan buat kamu…”
“WAAAAAHHH!!! Makasih banget, om!”
Izumi sangat bahagia, mata Izumi berbinar-binar seakan keluar percikan cahaya"
“Ini kuncinya… surat-suratnya… dan ini…”
Om Zaid mengeluarkan amplop yang sangat tebal.
“Apa ini, om?”
“Uang… buat kamu… bisnis om lancar sukses… jadi om ngasih kamu buat jajan…”
“Beneran nih? Aku jadi malu om…”
“Gak apa-apa… om ikhlas kok…”
Kemudian, istri om Zaid, tante Ai juga mengeluarkan sebuah kartu.
“Wih, apa lagi nih, tante?”
“Ini bisa kamu pakai, Izumi… tiap bulan nanti tante isi kok…”
Rasa bahagia Izumi sudah mencapai titik nadirnya. Dia tidak bisa menahan air matanya.
“Makasih bangeeeet… om, tante…”
Memang selama ini, Izumi sangat disayang oleh Om Zaid. Dia selalu diberi uang yang diluar perkiraan Izumi kalau mereka bertemu. Pekerjaan Om Zaid adalah seorang pebisnis dan pengusaha yang sukses. Dan Tante Ai adalah seorang designer yang lumayan ternama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother's Troubles (On Revision)
Fiksi RemajaIzumi, seorang mahasiswa Institut Teknologi Bandung semester lima yang mengambil bidang fisika, orangtuanya merupakan campuran Indo-Jepang (ibu) dan Indo-Persia (ayah), hidup seorang diri di sebuah rumah kecil yang dibeli oleh almarhum kedua orang t...