8 | Trouble is a friend

1.2K 278 214
                                    

Kayaknya aku mau ralat publish setiap jam 11 deh wkwk.

*****


Davin berdecak kesal melihat jumlah penonton Youtube mereka yang kian turun drastis. Tak hanya itu, mereka bahkan tidak menerima endorse sejak hampir dua bulan yang lalu.


Biasanya dalam seminggu, hampir lima kali mereka menerima endorse dari berbagai jenis produk di Instagram mereka masing-masing. Namun, bahkan kali ini akun sosial media mereka sepi.

Sekarang mereka sedang duduk di kamar Danu sambil menatap layar komputer yang menampilkan konten terakhir mereka yang jumlah penontonnya paling sedikit di antara video yang lain.

Davin menoleh ke arah Zia. "Lo juga udah enggak pernah dapat endorse-an, Zi?" Zia menggeleng cepat. "Biasanya lo yang paling sering dapat."

"Enggak tau, nih. Zia juga bingung kenapa bisa gitu," kata Zia yang masih menatap ponsel. "Jangankan viewers Youtube, viewers Instastory aja menurun." Zia menunjukan angka yang tertera pada ponselnya.

"Punya solusi enggak, Dan?" tanya Devan.

"Kita cari personel 3DZia team yang baru!" seru Davin sebelum Danu sempat menjawab.

"Nah, setuju gue kalo itu. Apalagi personelnya cewek." Devan terkekeh sebentar. "Bosen gue sama anak ini mulu," katanya sambil menunjuk Zia.

"Jangan salah, ya! Zia itu daya tarik di sini!" kata Zia mengejek.

"Enggak, enggak!" Akhirnya Danu bersuara. "Lo yakin kalo ada personil baru, viewers 3DZia team bakal naik lagi?"

"Usaha, 'kan, enggak ada salahnya, Dan," ujar Davin.

"Emang lo punya cara lain?" Devan kini berujar.

"Kita coba aja dulu, enggak ada salahnya juga," balas Davin.

Danu terdiam beberapa saat lalu menggeleng pelan. "Jangan dulu! Besok kita, 'kan, bikin konten bareng Eleta, berdoa aja semoga viewersnya bakalan naik setelah itu."

Kedua cowok itu mengangguk setuju, sementara Zia hanya memilih diam. Naik atau tidak penonton mereka setelah syuting dengan Eleta Maplelya, ia tidak akan pernah setuju jika 3DZia team menambah anggota baru.

Dari kursi, Zia beralih ke tempat tidur dan mengambil gitar Danu yang sering ia pakai. Pelan, ia memetik senar gitar tersebut sebelum bibirnya bergerak untuk bernyanyi.

He's there in the dark
He's there in my heart
He waits in the wings
He's gotta play a part

Trouble is a friend yeah
Trouble ia a friend of mine.

Saat mendengar gadis itu bernyanyi, ketiga cowok di sana menoleh. Zia berhenti bernyanyi lalu menampilkan deretan gigi sebentar.

"So, dont be alarmed if he takes by the arm." Zia menghela napas panjang. "Kapan pun dan di mana pun, semua orang punya masalah di dunia ini. Jadi, kalo cuma masalah viewers turun, itu hal wajar. Yang harus kita lakuin adalah cari hal apa yang lagi disukai netizen dan perbaiki apa yang kurang di konten kita."

Zia diam saat melihat ketika temannya itu berpikir. "Zia yakin kalo kita pasti bisa!"

****

"Balik lagi di youtube channel 3DZia team!"

Jika biasanya Zia yang memulai pembukaan konten, kini justru Danu. Hari ini mereka sudah berada di rumah mewah milik Eleta Maplelya, si model terkenal meskipun umurnya masih tujuh belas tahun.

Zia (PRE ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang