9 | Anggota baru

1.2K 215 89
                                    

"Pak, Zia sate yang biasa, ya."

Setelah selesai syuting bersama Eleta Maplelya, Zia tidak ingin langsung pulang melainkan meminta agar Danu menemani makan di warung sate kesukaanya. Setelah es krim, mungkin sate adalah makanan yang bisa membuat suasana hati Zia kembali stabil.

Karena Danu tak kunjung bersuara, Zia memilih untuk bertanya. "Danu mau sate apa?"

"Sate ayam aja," jawab Danu tanpa menoleh karena tangan cowok itu masih bergerak lincah di atas layar ponsel.

Zia menoleh ke arah Pak Maman. "Sate ayamnya jadi dua, ya, Pak."

Zia mengeluarkan ponsel dari sling bag yang digunakan, membuka aplikasi Instagram, dan memilih untuk mengisi Instastory-nya yang masih sedikit. Tak hanya Youtube, Intagram juga berpengaruh bagi keuangan seorang Kanzia Razita yang tak lagi tinggal bersama orang tua.

Setelah mengirim beberapa video untuk mengisi Instastory miliknya, Zia melirik Danu yang belum juga beralih dari ponsel meski Pak Maman sudah meletakkan dua piring sate di meja.

"Dan?" Zia menarik satu piring. "Itu ... dimakan!" lanjutnya setelah cowok itu menoleh.

Karena Danu meletakkan ponsel di atas meja tanpa menekan tombol kembali, Zia dapat melihat siapa yang berhasil menarik perhatian Danu. Keningnya mengerut samar sampai suara Danu memecahkan keheningan.

"Lo setuju kalo 3DZia team tambah anggota?"

"Kita masih punya cara lain selain nambah anggota, 'kan?" Alis Zia terangkat. "Youtubers mana yang enggak pernah ngalamin hal kayak gini?"

Tadi Danu sempat membuka mulut untuk menjawab, tetapi tertutup seketika setelah kalimat kedua Zia.

"Lagi pula, bukannya kita sekarang memang udah jarang bikin konten? Menurut Zia, itu salah satu penyebab viewers kita lari," jelas Zia lagi.

"Kalau misalnya enggak ada pilihan lain?" tanya Danu setelah menelan makanan yang ada di mulutnya.

Alis Zia bertaut. "Maksudnya gimana, sih? Danu memang mau tambah anggota baru?"

"Bukan, gue cuma pikirin pendapat Davin tadi siang."

Zia meletakkan sendok di tangannya lalu menatap Danu. "Kita usaha aja dulu pake cara lain. Enggak ada salahnya, 'kan?"

Danu menghela napas kemudian mengangguk pelan. "Iya, kita pake cara lain dulu."

"Nah! Gitu, dong!" seru Zia lalu tersenyum. "Ngeluh boleh, tapi kita enggak boleh nyerah. Kita harus bisa naikin jumlah viewers di setiap konten."

Senyum gadis itu tak bertahan lama setelah melihat Danu kembali beralih menatap ponsel. Ia sempat membaca pesan lewat pop up di ponsel itu.

Ayumi:
Okay.

*****

Dua minggu berlalu sejak mereka membuat konten kolaborasi bersama Eleta Maplelya. Jumlah penonton mereka memang sempat naik saat kolaborasi dengan Eleta. Namun, di konten berikutnya, penonton mereka kembali menurun.

3DZia team masih dalam masa kebingungan. Bahkan Danu sempat memutuskan agar mereka berhenti menjadi konten kreator.

Danu memijit pelipisnya pelan. Saat bel pulang berbunyi tadi, mereka memutuskan untuk tidak langsung kembali ke rumah mereka masing-masing. Mereka lebih memutuskan untuk berbicara mengenai suatu hal sebentar.

"Jadi, gimana?" tanya Davin. Ia juga sudah memberi segala saran yang dimiliki.

Danu menarik napas dalam-dalam, berharap teman-temannya menyetujui saran darinya kali ini. "Kita berhenti jadi konten kreator."

Zia (PRE ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang