"Sahabat adalah seseorang yang mau mengepakkan sayap dan mengulurkan tangannya untukmu disaat kamu merasa kesusahan. Dan dia bersedia untuk membantumu keluar dari masalah yang kamu hadapi. Bukan seseorang yang datang dan pergi disaat ada butuhnya saja. Tapi seorang sahabat benar-benar ada tanpa diminta sekalipun."
- Inara Maureinsya -
***************
Inara duduk di bangkunya dengan perasaan canggung saat teman sekelasnya begitu terang-terangan mencuri pandang ke arahnya. Dalam hati Inara bertanya, apakah penampilannya hari ini berlebihan? Atau malah makin terlihat buruk? Itu sungguh menganggu isi pikirannya.
Jika saja Rafika teman sebangkunya itu sudah datang pasti dia adalah orang yang pertama kali ia tanyai soal penampilannya hari ini. Tetapi sahabatnya itu suka sekali datang ke sekolah di jam waktu yang mepet, bahkan kadang guru sudah masuk ke kelas saja Rafika baru datang.
Bagaimana tidak telat dan mepet coba kalau tiap malam Rafika begadang sampai subuh dan tidur saja mungkin paling lama enggak sampai satu jam. Seringkali Inara menegur Rafika, namun sepertinya cewek itu susah sekali diberitahu. Alasannya adalah insomnia. Padahal kerjaannya Rafika nge-game dan nge-push rank permainan online kesukaan dia. Dan mempunyai cita-cita menjadi seorang gamers, bahkan dari kegemarannya yang suka bermain game Rafika juga sudah mempunyai akun channel YouTube sendiri yang menampilkan recording-recordingnya saat bermain game. Entah itu game horor, action, atau yang lainnya pasti Rafika akan mencobanya. Mungkin jiwa-jiwa gamers sudah mendarah daging di dirinya.
(Ini salah satu game yang suka dimainkan sama Rafika. Kalau kalian fokus sama nama-namanya pasti kalian ketemu nama dia, heheh. Sumber pict: dari Rafika)
Tapi, Inara sendiri beneran heran, apa matanya Rafika itu tidak sakit kalau terkena paparan cahaya layar ponsel? Bahkan Rafika bisa saja dua puluh empat jam non-stop melototi layar ponsel sampai-sampai yang Inara tahu itu ... Rafika kurang minum dan makan. Lalu berakhir drop badannya.
Mana lagi kalau sakit Rafika enggak sebentar, alias lama. Pernah pas waktu kelas sepuluh Rafika jatuh sakit dan itu selama hampir dua bulan dia enggak masuk sekolah. Pas sudah sembuh, badannya seketika kurus. Inara sampai kasihan melihatnya. Tapi ya gitu, bebal kalau dikasih tahu. Emang harus sabar buat nasihatin Rafika.
Ketika sibuk memikirkan temannya seorang cowok datang menghampiri Inara membuatnya mendongak.
"Lo yang namanya Inara 'kan?" tanya cowok itu yang mempunyai nametag bernama, Bastian.
Inara mengangguk lalu bertanya, "Maaf, ada perlu apa ya?"
Bastian mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, dan sebuah kertas lipat keluar dari dalam sana. "Ini ada titipan." Bastian menyodorkan kertas lipat berwarna biru itu kepada Inara.
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Days with Arjuna
Teen FictionSEGERA DIFILMKAN🎬🤍 ❝Jika tujuanku adalah kamu, maka aku akan mencapainya.❞