20. QUALITY TIME

23.4K 811 52
                                    

Happy reading!

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Fanya sedari tadi merekahkan senyumnya, masih tidak menyangka kalau sekarang dia tengah menikmati waktu berdua dengan Arjuna. Mereka berdua sekarang sudah berada di sebuah mall terkenal di bagian selatan dari Ibukota.

Seperti apa yang dijanjikan oleh Arjuna, mereka memang benar-benar menghabiskan waktu berdua saja.

Fanya sendiri tersenyum simpul, memandangi sosok Arjuna yang berjalan di sampingnya. Dengan pakaian kemeja hitam dan celana coklat susu, membuat aura ketampanan Arjuna makin mempesona. Pakaian yang simple, namun terlihat begitu menawan.

"Hari ini kita mau makan apa?" tanya Arjuna menoleh pada Fanya.

"Hmmm aku bisa makan apa aja sih, tapi aku ikut kamu aja."

"Selera lo sama gue beda, Fanya. Nanti kalau lo enggak suka gimana?"

"Apapun dari kamu aku suka kok."

"Eh?" Arjuna menjadi cengo.

Fanya terkaget. "Eh, maksud aku. Makanan yang kamu pilih, pasti aku suka kok."

Arjuna nampaknya sedang memikirkan makanan apa yang cocok untuk mereka berdua, terlebih lagi penderita aritmia seperti dirinya harus menjaga makanan yang akan ia santap. Arjuna harus menghindari kadar gula yang tinggi, makanan berlemak, makanan asin, serta makanan cepat saji.

Arjuna jadi pusing sendiri, lalu ketika mereka melewati outlet restoran makanan Jepang, Arjuna pun menawarkannya pada Fanya.

"Gimana kalau sushi?" tanya Arjuna.

Fanya menoleh ke arah outlet restoran maknan Jepang yang tak jauh dari mereka berdiri.

"Ya udah, ayo aja."

"Lo bebas nanti di sana mau makan apa, kecuali gue nanti tertentu aja."

Fanya mengangguk paham. "Iya jangan lupa, buat minumnya jangan yang bersoda, jangan yang terlalu manis, jangan yang banyak kafein."

"Iya, iya. Gue udah tahu kali, aman."

Pada akhirnya mereka berdua sepakat untuk makan di restoran ala Jepang, dan menikmati kebersamaan yang memang jarang sekali dilakukan.

Namun, sayangnya. Disela-sela kebersamaan itu, Fanya selalu menghela napas berulang kali melihat Arjuna yang sibuk dengan ponselnya. Apakah tidak bisa sebentar saja gitu untuk fokus kepadanya?

365 Days with ArjunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang