3

1.1K 140 2
                                    

"uyoon..."

Aish memang kim wooseok saja yang mampu membuat cho seungyoun gelap mata kenapa ada anak yang sangat menggemaskan seperti kucing satu ini.

"kenapa lagi heum?" tukas seungyoun swmbari mengacak acak rambut si mungil.

Tes

"hiks, u-uyon..."

Melihat air mata yang keluar dari mata cantik itu seungyoun langsung menghapusnya.

Jika seperti ini sungyoun sudah sangat hafal alasannya. Pasti dosennya kim wooseok yang tadi barusan lewat bersama salah satu mahasiswa yang digadang gadang sebagai calon istri sang dosen.

Sampai kapanpun seungyoun akan menjadi pendengar setia seorang kim wooseok.

Hufft kenapa dia harus terjebak di zona ini coba.

"tak bisakah dia melihat perasaanku?" wooseok menatap sendu obsidian milik sahabatnya itu. "aku mengerti, bahkan sampai kapanpun aku tidak akan terlihat dimatanya"

Wooseok-ah, tak bisakah kau melupakan perasaanmu itu? -Csy

"sudah ya seok, mungkin suatu saat dia akan menyadari perasaanmu. Tapi tidak untuk sekarang" setelah mengatakan itu seungyoun membawa si mungil kedalam pelukan hangat miliknya.

"ta-tapi..." wooseok menegakkan kepalany guna menatap pemilik mata yang tengah memeluknya.

Dan seungyoun makin mengeratkan pelukan mereka agar tangis itu tak kembali muncul dimata cantik miliksahabatnya.

"sssssttttt, jangan menangis lagi yaah"

Jika ditanya perasaann saungyoun ia akan menjawab tak apa, yang penting saat ini seungyoun masih menjadi orang spesial di hidup sang pujaan hati. Meski hanya berlabel sahabat.

"bagaimana kalau nanti sehabis kuliahmu kita makan eskrim hum, mau tidak?"

Senyum dan mata cantik itu muncul kembali menghiasi wajah manis sang pujaan hati.

"Euum!, tapi seoki mau yang rasa green tea"

Yaahh...semudah itu memang membuat kim wooseok bahagia.

Dan yang bisa mengembalikan senyum wooseok secepat itu memang hanya cho seungyoun.






Tbc.

Look At Me (Seungseok)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang