14.2

789 105 7
                                    

"seungyoun" mata wooseok saat ini terlihat berkaca kaca.

"Aku... Masih belum memahami perasaan apa ini, tapi entah kenapa aku merasa sangat nyaman berada. Di dekatmu, juga rasanya ada ribuan kupu kupu diperutku saat matamu memandangku. Tapi..., sejujurnya sampai saat ini aku masih takut untuk jatuh cinta lagi." Balas wooseok yang tak berani menatap manik mata sang dominant.


Seungyoun terdengar menghelah nafas, ia sudah memprediksi ini sebelumnya.

Karna bagaimanapun wooseok masih belum memiliki perasaan spesial untuknya.

Namja mungil itu hanya merasa nyaman dan membuat mereka terus terjebak di zona pertemanan.

Bukan maksud untuk memaksa tapi, hati manusia juga ada batas lelahnya.

Katakanlah bahwa seunguoun mulai lelah dengan perasaannya yang tak kunjung berbalas.

Untuk kali ini, boleh kan jika seunyoun melangkah mundur.


"wooseok, aku mengerti mungkin hanya aku yang selama ini terus berjuang dan berlari ke arahmu. Tetapi bolehkah untuk sesaat entah sampai kapan aku berhenti. Kau terlalu jauh untuk aku gapai seok." ucap seungyoun mulai melangkah mundur.

Laki laki itu terus melangkah mudur menatap manik wooseok dengan pandangan terluka miliknya.

Wooseok tidak menyadari bahwa tatapan menyakitkan itu bukan hanya terpancar dari seungyoun tetapi juga dari dirinya sendiri.

"U-uyon.. Mian" ucap wooseok saat pria itu sudah melangkah cukup jauh darinya.

Tes



Ingatan kelam itu terus membayangi wooseok, ingatan ingatan yang selama ini berusaha untuk ia lupakan.

Banyangan menyakitkan tentang cinta pertamanya dan perasaannya yang masih mengambang untuk sang sahabat.

Dan juga perasaan takut merusak hubungan orang lain.

Terus melayang layang di kepalanya.

Menyakitkan.

Dan tempat bersandarnya sekarang sudah hilang dan memilih pergi meninggalkannya.






















Tbc.

Look At Me (Seungseok)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang