"youn, kamu kenapa sih?"
Iya, sedari tadi seungyoun terlihat tak fokus dan hanya mengaduk aduk minumannya.
Wooseok yang melihat itu hanya mampu menghela nafas.
Tak biasanya seungyoun mengabaikan dirinya.
Saat wooseok akan menyuapkan kue kemulutnya tiba tiba seungyoun berbicara, membuat eksistensi wooseok buyar dan hanya terfokus pada apa yang akan seungyoun katakan.
"seok, aku tadi lihat...." seungyoun tampak menerka nerka apa yang akan dikatakan selanjutnya.
Wooseok yang menunggu kalimat yang akan dilontarka seungyoun tapi tak jadi jadi, wooseok merasa di gantung sekarang tersulut emosi.
"apasih youn?! Kalo ngomong ituh jangan nanggung nanggung. Sebel!" bentak wooseok.
Jujur saja wooseok itu memang uke labil tapi, saat dia kesal itu lebih parah dibanding wanita yang sedang datang bulan.
Pernah suatu waktu seungyoun membuat woosoek kesal karna sengaja mengganti wallpaper handphone wooseok menjadi foto seungyoun yang memperlihatkan abs sempurna itu.
Wooseok langsung tidak mau berdekatan dengan seungyoun selama seminggu.
"hufft, iya seok, uyon cerita.." seungyoun menatap sendu ke arah wooseok yang kini tengah memperhatikannya. "tadi.., aku melihat jinhyuk dan sejin di cafe" ujar seungyoun miris.
Ya, Jinhyuk dan sejin adalah mantan wooseok dan seungyoun.
Dulu, seungyoun hanya menjadikan sejin alat supaya cepat move on dari wooseok yang saat itu berpacaran dengan jinhyuk.
Tapi lama kelamaan perasaan nyaman itu tumbuh. Tapi, semuanya hancur saat jinhyuk mengatakan bahwa dia dijodohkan dengan sejin. Seungyoun merasa kisahnya tidak akan pernah bahagia.
Tetapi seungyoun sadar, ada yang lebih menderita darinya, yaitu wooseok.
Saat itu wooseok benar benar menderita sampai dilarikan kerumah sakit karna gangguan mental. Sejak saat itu seungyoun menetapkan diri akan selalu berada di sisi wooseok sampai kapanpun.
Seungyoun beralih menatap wooseok yang saat ini tak bergerak dari tempatnya. Terfikir di benak seungyoun apakah wooseok masih mencintai jinhyuk?
"seok.., gwenchana?"
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me (Seungseok)
HorrorAku hanya berdiri di belakangmu tanpa kamu ketahui. Mengamatimu dari kejauhan. Mencintai dan terluka sendiri. Apakah suatu saat kamu akan menoleh kepadaku dan melepaskan status sahabat di antara kita.