Ashley menyantap makanannya dengan lahap sesaat setelah makanan itu sampai di meja makan. Nick hanya bisa menggeleng heran, bagaimana bisa wanita itu malah merasa lapar ketika mereka sedang bersetubuh?
Memang ya masalah lambung adalah yang paling utama.
"Kau tidak makan?" tanya Ashley sembari mengunyah makanannya.
"Aku akan makan" ujar Nick mengambil sendok dan garpunya
Melihat Ashley makan dengan terburu-buru membuat Nick mendapat ide untuk menggodanya "Makan pelan-pelan saja, Ash. Malam kita masih sangat panjang"
Ashley menatapnya dengan wajah memerah "Aku memang selalu makan dengan cepat"
"Oh benarkah?" Nick terkekeh.
Ashley tampak sebal dan memperlambat gerakan mengunyahnya. Ia menatap Nick yang tertawa kecil.
"Apa kau sedang membalas dendam karena aktivitas kita batal?" tanya Ashley
"Kenapa aku harus membalas dendam? Aku tetap bisa berkali-kali melakukannya setelah ini-" Nick tampak seperti menggodanya lagi
"Yang kulakukan adalah bersabar" lanjut pria itu. Ia mengedipkan sebelah matanya.
Ashley memutar matanya dengan malas. Bersabar apanya. Dia bisa membaca dengan jelas kegelisahan dalam diri Nick meskipun pria itu menyangkalnya.
Memangnya sejak kapan Nick bisa menahan nafsunya hah?
Semenjak dia memberikan free pass pada Nick, kecuali dia sakit atau menstruasi, pria itu tidak pernah meminta izin lagi jika ingin menyetubuhinya. Dia akan datang begitu saja, mencumbunya, dan mereka berdua akan berakhir telanjang di atas kasur.
Selama ini selalu berjalan seperti itu. Dan Ashley tidak mau memikirkan apa yang akan terjadi setelah novelnya selesai.
Apakah mereka akan tetap bersetubuh? Apakah mereka akan kembali menjadi dua orang asing yang tidak saling mengenal? Atau apakah mereka berdua akan kembali bertemu dengan pasangan masing-masing?
Entahlah.
Ia tidak akan merusak momen bahagianya saat ini dengan memikirkan masa depan yang belum jelas.
"Pria yang tadi.. itu siapa?" tanya Nick tiba-tiba menyadarkan Ashley dari pikirannya
"Oh! Bryan?"
"Ya. Siapapun dia. Aku tidak ingat namanya" ujar Nick ketus
"Kalian kan baru saja berkenalan tadi. Bagaimana bisa kau langsung melupakan namanya?" gerutu Ashley. Kenapa Nick sangat terlihat kesal ketika membicarakan Bryan?
"Apakah penting bagiku untuk mengingat namanya? Jawab saja pertanyaanku!" Nick mendesah kesal. Padahal ia berusaha bertanya baik-baik. Tapi Ashley selalu mampu memancing amarahnya dengan terlalu membesar-besarkan pria itu.
"Dia mantan pacarku" ujar Ashley meskipun awalnya dia agak ragu mengatakannya. Perkataannya tepat sekali hingga membuat perasaan Nick menjadi aneh.
Apakah Nick akan murka?
Ashley dengan takut melihat ekspresi Nick, tapi pria itu tidak berekspresi dan hanya melanjutkan santapannya.
Apa sih yang ia pikirkan? Kenapa juga Nick harus marah? Hubungan mereka kan hanya sekedar partner sex.
"Apakah itu berarti dia teman SMA mu?" tanya Nick kemudian
Ashley mengangguk "Iya. Aku juga diadopsi oleh keluarganya" ujarnya
Nick tampak mengerutkan dahinya, memastikan telinganya tidak mengalami gangguan "Diadopsi oleh keluarganya? Maksudmu kalian sempat tinggal satu rumah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pleasure Me
RomanceWARNING: MATURE CONTENT!!! (17+) Keseluruhan cerita ini mengandung konten dewasa. Sangat diharapkan kebijakan para pembaca dalam memilih konten bacaan. Terima kasih. *** "Bila kau mempercayaiku, pejamkan saja matamu dan serahkan semuanya padaku. Aku...